Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Seorang Ibu di New York menuntut sebuah pra sekolah anaknya bernama York Avenue Preschool ke pengadilan, karena merasa kecewa putrinya yang sudah dimasukkan di sekolah mahal dengan biaya US$ 19 ribu atau Rp 175 juta ternyata tidak belajar maksimal dan hanya mengerti masalah bentuk dan warna.
Ibu bernama Nicole Imprescia yang tinggal di Manhattan New York ini mengajukan gugatan ke pengadilan New York karena merasa ditipu sudah mengeluarkan biaya besar tapi anaknya tidak mengerti baca, tulis dan hitung. Dia menuntut agar biaya yang sudah dikeluarkan senilai US$ 19 ribu itu dikembalikan.
"Ini adalah sebuah pencurian dengan mengiklankan pendidikan yang bagus tapi kenyataannya tidak seperti itu," kata pengacara Nicole, Mathew Paulose seperti diberitakan dari Time, Kamis (9/6/2011).
Menurut Nicole, dirinya memasukkan putrinya Lucia (4 tahun) ke sekolah mahal itu dengan harapan si anak bisa belajar maksimal untuk mempersiapkan masa depannya masuk ke sekolah SD hingga perguruan tinggi bergengsi karena dari kecil sudah memiliki dasar pendidikan yang kuat.
"Tapi ternyata ini bukan sekolah sama sekali, tetapi hanya satu ruang bermain yang besar," kata Nicole yang mendapati anaknya hanya bisa mengenal bentuk dan warna bukan belajar membaca, menulis dan berhitung.
Kasus ini akhirnya menjadi perbincangan serius di kalangan pendidik dan orangtua. Ada pertanyaan besar, sebenarnya apa tujuan dari pra sekolah anak tersebut. Apakah lebih baik membiarkan anak bermain dan bersosialisasi atau menyiapakan anak siap masuk sekolah dasar dengan mengerti baca, tulis, hitung.
Kathleen McCartney, PhD, dekan dari Harvard Graduate School of Education di Cambridge, Massachusetts menuturkan saat preschool anak-anak memang mengenal angka, huruf, bentuk, tapi yang lebih penting adalah belajar bagaimana bersosialisasi serta bergaul dengan anak-anak lainnya.
Karena pendidikan pra sekolah biasanya dimaksudkan untuk mempersiapkan anak sebelum masuk sekolah taman kanak-kanak, karena ia memberikan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan anak-anak lainnya.
Anak-anak kecil perlu mengembangkan keterampilan untuk berbagi perasaan atau belajar berperilaku. Dengan cara ini diharapkan anak-anak yang masuk pendidikan pra sekolah bisa belajar mengenai keterampilan sosial.
Pada pendidikan pra sekolah anak-anak biasanya mendapatkan pendidikan dan juga bermain secara bersama-sama. Hal ini karena bermain adalah konteks terbaik bagi anak-anak untuk belajar.
Umumnya anak-anak mulai dimasukkan ke dalam pendidikan pra sekolah saat ia berusia 3-4 tahun, yang mana ia sudah bisa mengucapkan kata-kata meskipun kadang belum terlalu jelas dan sudah mengerti serta memahami suatu perintah.
Sebelum menentukan sekolah untuk pendidikan pra sekolah anak, maka orangtua perlu mengetahui sekolah mana yang baik untuk anaknya.
Banyak pilihan sekolah yang ada saat ini mulai dari sekolah milik negeri, sekolah berbasis agama, sekolah internasional atau sekolah dengan pola khusus seperti sekolah alam.
Tapi Anda harus cermat untuk memilih sekolah mana yang bagus untuk si kecil, karena sekolah juga menentukan masa depan dan perilakunya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih sekolah TK dan SD yang baik untuk anak. Yang terpenting kata pakar dan praktisi pendidikan anak Arif Rachman, dalam sekolah tersebut terdapat sentral bermain anak untuk mengembangkan 5 hal penting, yaitu spiritual, emosional, jasmani, intelektual, dan sosialnya, yang dikemas dalam kegiatan belajar mengajarnya.
Dalam memilih sekolah sebaiknya pilihlah sekolah yang tertib, teratur dan bersih, karena lingkungan sekitar sekolah juga mempengaruhi proses belajar mengajar anak-anak.
Lingkungan yang tidak kondusif bisa merusak konsentrasi anak ketika sedang belajar. Serta pastikan bahwa sekolah tersebut mempunyai visi dan misi yang tidak melanggar Undang-Undang Pendidikan.
Selain lingkungan serta visi dan misi sekolah tersebut, hal yang penting untuk diperhatikan adalah guru-guru dari sekolah tersebut.
"Untuk guru TK sebaiknya telah mendapatkan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sedangkan untuk sekolah dasar sebaiknya memiliki pendidikan minimal S1 dan untuk guru kelas 1, 2, dan 3 yang mengajar semua mata pelajaran sebaiknya juga mendapatkan pendidikan PAUD," ujar Arif.
Beberapa tips memilih sekolah yang baik untuk anak:
Untuk memilih sekolah dasar bisa dilihat dari output yang dihasilkan. Seperti berapa banyak lulusan sekolah dasar tersebut yang bisa masuk ke SMP unggulan. Karena banyaknya lulusan yang bisa masuk sekolah unggulan berarti sekolah tersebut mempunyai sistem pembelajaran yang bagus.
Untuk memilih taman kanak-kanak pilihlah TK yang mempunyai sistem belajar yang baik dalam hal belajar menulis, membaca dan sosial.
Sebelum masuk taman kanak-kanak tidak ada salahnya memasukkan anak anda ke PAUD. Karena di PAUD anak Anda bisa belajar bersosialisasi dengan teman-temannya, diajarkan bernyanyi, menulis dan membaca. Dan PAUD memberikan kegiatan yang positif untuk anak.
Anak-anak SD sebaiknya diberikan kegiatan intra, ekstra dan co-kurikuler yang seimbang, sehingga didapatkan kemampuan intelektual dan sosial yang seimbang.
Sedangkan untuk TK pilihlah TK dengan metode bermain sambil belajar dibandingkan dengan program belajar secara klasik.
"Untuk memilih sekolah TK dan SD, pilihlah sekolah yang memiliki jarak tidak terlalu jauh dengan rumah, sehingga anak masih mempunyai waktu yang cukup untuk berkumpul dengan keluarga, dan bermain dengan orang tua, untuk orang tua yang sibuk pastikan bahwa pengasuh anak kita mempunyai pendidikan yang baik," jelas Arif.
Yang tak kalah penting dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru di sekolah dengan orang tua dirumah dan juga dengan pengasuhnya. Tujuannya agar apa yang sudah diajarkan di sekolah bisa tetap dilanjutkan di rumah, sehingga anak bisa memiliki intelektual, emosional, spiritual, jasmani dan sosial yang bagus.
Semoga bermanfaat, wassalam.
Intisari sumber: suaramerdia.com
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar