Panduan dan Tips Praktis Edukasi Dunia Anak agar lebih imajinatif, cerdas dan kreatif bersama Mind Mapping, Glenn Doman, Multiple Intellegence, Brain Games, Memory, Dongeng, Cerita, Puisi, Gambar, Kartun Lucu, dan lainnya.

Kumpulan Game Kreatif, Brain Games, Brain Test

Kamis

SATU... DUA... TIGA... EMPAT....


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif

Mengenal bilangan, melatih daya ingat anak. Latihlah tanpa paksaan dan dengan cara menyenangkan.

Dalam sebuah wawancara, fisikawan Prof. Yohanes Surya, menceritakan bahwa putri keduanya, Marie Felicia Surya, sudah bisa melakukan penjumlahan, pengurangan, dan perhitungan matematika sederhana lainnya di usia 2 tahun. Kemampuan ini terus berkembang. Di saat anak-anak seusianya baru bisa melakukan penjumlahan sederhana, Marie sudah bisa menghitung akar suatu angka! Mencengangkan? Tentu saja. Ketika ditanya bagaimana mengajarinya, dengan santai Pak Yo, panggilan akrabnya, menjawab, "Biasa saja. Seperti anak-anak lain, saya memulainya dengan mengenalkan angka. Ternyata ia sangat suka."

MANFAAT KENAL BILANGAN
Usia batita adalah saat yang tepat untuk mengenalkan anak pada bilangan dan angka. Jangan khawatir anak akan "pusing" atau menolaknya. Yang penting caranya harus menyenangkan. Banyak manfaat yang didapat anak dengan mengenal bilangan, di antaranya: anak menjadi familiar dengan angka yang akan ditemui di sepanjang kehidupannya, dan selanjutnya lebih mudah memberi pemahaman arti angka. Selain itu, mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya ingat anak.

Memang semakin cepat dikenalkan semakin baik. Namun jangan memaksa anak terlalu jauh, misalnya langsung mengenalkan operasi hitungan tambah dan kurang. Meski ada satu-dua anak yang bisa menguasainya di usia batita, itu adalah kasus khusus. Yang juga harus diperhatikan adalah kesiapan fungsi mental anak. Secara umum pada tahap pertama, batita cukup mengenal bilangan 1-10. Setelah kemampuan tersebut dikuasainya, sebaiknya dilanjutkan dengan pemaknaan. Contoh, saat memegang satu buah apel jelaskan bilangan dan simbol angkanya. Dengan demikian anak bisa mengkoding angka satu dalam bentuk jumlah. Melalui benda konkret anak lebih mudah mencapai pemahaman. Setelah itu, anak boleh dikenalkan dengan angka yang lebih besar, umpamanya sampai 20.

Secara teori, seperti halnya membaca dan menulis, bila anak tidak memiliki gangguan apa pun, dengan sendirinya ia bisa menghafal angka. Meski demikian bukan berarti orangtua tidak perlu memberikan stimulasi sama sekali pada anak. Stimulasi diberikan dengan cara-cara yang menyenangkan sehingga anak bisa mengenal bilangan dan angka di usia batita. (Lihat boks: 5 Permainan yang Menyenangkan.) Hindari cara-cara yang memaksa karena akan membuat anak menolak dan menghindari pembelajaran selanjutnya.

Jangan lupa beri dukungan untuk setiap kemampuan yang dikuasainya.

Wassalam ..
Marfuah Panji Astuti. Foto: Iman & Ferdi Dok. nakita
Narasumber:
Sani B. Hermawan, Psi.,
Direk

tur Lembaga Psikologi Daya Insani.

0 komentar:

Posting Komentar

Kata Sahabat :