Panduan dan Tips Praktis Edukasi Dunia Anak agar lebih imajinatif, cerdas dan kreatif bersama Mind Mapping, Glenn Doman, Multiple Intellegence, Brain Games, Memory, Dongeng, Cerita, Puisi, Gambar, Kartun Lucu, dan lainnya.

Kumpulan Game Kreatif, Brain Games, Brain Test

Senin

4 Kebiasaan Salah Yang Sering Dilakukan Ibu Tanpa Sengaja

Assalamualaikum wrwb, salam cerdas kreatif.

Sebagai seorang ibu, multitasking atau melakukan beberapa rutinitas dalam satu waktu adalah kelebihan yang kita punya. Tetapi pernahkah kita menyadari, apakah rutinitas yang kita lakukan sudah benar atau belum? Coba telisik bersama, siapa tahu ada kebiasaan multitasking kita yang harus perbaiki.

1. Berbagi tempat tidur dengan anak
Ketika anak-anak masih bayi, menyusui dan mengganti popok lebih mudah dilakukan saat mereka tidur di samping kita. Terlebih di malam hari, kita tak perlu benar-benar terbangun untuk memenuhi panggilan bayi tersayang. Tetapi ternyata rutinitas ini bisa memberi risiko pada bayi kita.

Di Amerika Serikat, kecenderungan berbagi tempat tidur dengan anak mengalami peningkatan. Jika pada 1993 persentasenya hanya 5,5 persen, pada tahun 2000 persentasenya melonjak hingga 12,8 persen. Ini adalah data yang dikeluarkan National Infant Sleep Position Study.

Menurut St. Louis University, bayi yang tidur bersama orang tuanya 40 kali lebih sering mengalami cegukan dibanding yang tidak. Mengapa? Posisi menyusui di tempat tidur membuat bayi tidak nyaman, hingga kemudian membuat buah hati kita tersedak.

Itu mengapa, sebaiknya letakkan keranjang tidur bayi di samping tempat tidur kita. Setiap kali tiba waktu menyusui di malam hari, pilihlah tempat duduk yang nyaman. Kenyamanan akan menguntungkan kita dan bayi. Posisi menyusui yang tepat akan membuat bayi menyusui tanpa tersedak, plus kita tak merasa pegal jika menyusui memakan waktu lama.

2. Membuat anak tidur dengan bantuan sebotol susu atau jus
Ini adalah undangan terbuka bagi bakteri untuk menetap di gigi anak kita, ucap Michael Ignelzi, dokter gigi yang juga juru bicara American Academy of Pediatric Dentistry. Bakteri yang menempel pada gigi sepanjang mereka tidur akan membuat anak kita mengalami sindroma karies botol. Sindrom ini akan membuat gigi bayi kita cepat keropos.

Pada kasus yang sangat ekstrim, Igelzi bercerita, pernah memasang crown atau pelindung gigi pada anak yang masih berumur 23 bulan. Tak tanggung-tanggung, jumlah pelindung gigi yang dipasang adalah 4 buah. “Sebabnya, anak ini selalu tertidur dalam keadaan minum susu atau jus setiap malamnya. Jadi ingatlah untuk membersihkan gusi bayi dengan kapas basah setiap malamnya, sedangkan pada anak yang sudah lebih besar sikat gigi adalah solusinya, terlebih setiap kali habis minum susu atau jus. Sebab kandungan asam di dalam kedua minuman adalah makanan kesukaan bakteri.

3. Membiarkan balita kita menonton acara "smart baby"
Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya kita memanfaatkan acara televisi atau DVD yang katanya cocok bagi bayi sebagai electronic babysitter? Sebab bayi kita akan menjadi tenang dan kita bisa melakukan pekerjaan yang lain.

Tetapi penelitian yang dilakukan University of Washington menyebutkan, setiap satu jam yang dihabiskan balita dengan menonton acara televisi atau DVD membuat mereka kehilangan 6-8 kata. Sedangkan pada balita yang tak menonton acara sejenis, kemampuan mereka mengingat kata baru lebih baik. Plus, penelitian ini juga menambahkan bahwa televisi dan DVD membuat anak tidak akrab dengan orang tuanya.

Coba ganti acara menonton televisi atau DVD dengan bermain bersama anak. Mulai dari bernyanyi bersama, menggambar, mewarnai, atau bercerita. Bahkan universitas itu juga menyebutkan, hanya dengan bermain blocks bersama balita, mereka jadi mampu mengingat kata baru 15 persen lebih cepat dibanding yang tidak.

4. Menaruh anak di kereta belanja supermarket

Kereta belanja supermarket memang terlihat tidak berbahaya. Tetapi Amerika Serikat mencatat, setiap tahunnya ada sekitar 20.000 anak yang terpaksa masuk unit gawat darurat rumah sakit karena mereka terjatuh dari kereta tersebut.

Kemampuan anak untuk menjaga keseimbangan sangat kecil, sebab mereka baru hanya bisa menahan daya tarik bumi dari dada hingga kepala. Jadi ketika mereka hendak mengambil sesuatu yang berada di bawah kepala mereka, anak-anak akan sulit sekali menahan gravitasi bumi hingga akhirnya terjatuh. Lebih baik gunakan kereta dorong khusus anak-anak setiap kali kita mengajak mereka berbelanja bulanan.

Wassalam,

Sumber:
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)
Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Kata Sahabat :