Panduan dan Tips Praktis Edukasi Dunia Anak agar lebih imajinatif, cerdas dan kreatif bersama Mind Mapping, Glenn Doman, Multiple Intellegence, Brain Games, Memory, Dongeng, Cerita, Puisi, Gambar, Kartun Lucu, dan lainnya.

Kumpulan Game Kreatif, Brain Games, Brain Test

Rabu

Masih Adakah Dunia Anak Kita Sekarang?

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Dulu sejak kita kecil, sangat marak lagu anak-anak yang di sajikan TV (dulu baru ada 1 stasiun TV: TVRI). Bu Kasur, Pak Kasur, Papa T. Bob, dll merupakan pengarang lagu anak-anak yang sangat kreatif dan mendidik. Seperti: Bintang kecil, di langit yang biru….... Lagu itu mengajarkan anak tentang pengetahuan isi alam.

Contoh lain: Cicak-cicak di dinding… diam-diam merayap…. ada seekor nyamuk, hep lalu ditangkap. Lagu itu sekilas ga ada maknanya, namun kalo kita nyanyikan di depan balita, kabarnya akan sangat membantu kecerdasan motorik dan membuat dia ketawa atau senyum karena ada kata: hep! Dengan intonasi tinggi, sehingga si kecil jadi tertarik. Belum lagi lagu itu mengenalkan tentang jenis binatang cicak yang hidupnya di dinding-dinding rumah dengan merayap… dan seterusnya. Pokokya, banyak deh lagu anak-anak dulu yang sarat muatan pendidikan.

Tetapi sekarang anak-anak kecil sudah dengan lantang menyanyikan lagu-lagu dengan tema perselingkuhan. Bayangkan ada anak usia 7 tahun yang dengan mantapnya menyanyi lagu dengan syair, “Jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia” ya tiba-tiba aja lagu-lagu anak-anak menghilang, digantikan dengan lagu-lagu dewasa dengan syair yang juga pastinya tidak pas dan tidak pantas buat anak-anak.

Dahulu kita mengenal penyanyi anak-anak seperti Tasya, setelah sebelumnya ada Trio Kwek-kwek, Melissa, Chikita, Meidy.., Sherina, dan lain-lain. Lagu sherina terakhir yang cukup bagus adalah andai aku tlah dewasa. Tapi sayangnya setelah mereka besar tidak ada pelanjut yang meneruskan, maka sekarang anak-anak menjadikan Matta, Ungu, smash, nidji, boys & gir bandsebagai idola baru. Akibatnya, banyak anak kecil yang hafal syair lagu orang dewasa, minimal mereka tahu reff lagu-lagu dewasa yang lagi ngetop. Anak kecil umur 2,5 tahun dah hafal lagunya band MATTA…. Oo… kamu ketahuan, pacaran lagi! Mereka sangat hafal lagu: BCL, Ungu, Letto, Nidji, Samson, Peterpen, Mulan Jameela, Maia and Friends, dll….. Lebih prihatin lagi, banyak orang tua mereka justru bangga kalo anaknya bisa nyanyi lagu-lagu orang dewasa. Sungguh ironi yang menyedihkan

Memang saat ini ada program yang menyaring bintang-bintang baru dari dunia anak. Tetapi sangat disayangkan, semua itu hanya berbau bisnis. Maka anak-anak kembali dipaksa untuk tampil menyanyikan lagu-lagu bertema dewasa yang parahnya aksi dan dandanan panggung mereka coba disesuaikan dengan ban-band dewasa tersebut. Begitu sedih melihatnya ketika anak-anak kehilangan gaya spontannya, mereka telah diatur selayaknya robot.

Selain hilangnya lagu-lagu anak-anak juga kehilangan tontonan yang mendidik. Dulu banyak acara-acara anak-anak yang mendidik seperti film si unyil. Sekarang tidak jelas mana tontonan untuk orang dewasa dan mana yang untuk anak-anak, malah ada acara untuk anak yang bagus, tetapi bukan dari Indonesia, yaitu Upin Ipin. Maka tidak heran ketika tontonan smackdown yang sejatinya tidak layak di tonton oleh anak-anak, menjadi tontonan favorit. Yang menyedihkan,ketika apa yang mereka tonton dari tayangan tersebut mereka tirukan dengan kawan-kawan sekolahnya yang menyebabkan banyak jatuhnya korban baik yang meninggal maupun yang hanya cedera.

Fenomena ini sesungguhnya tidak baik dan harus segera di cari solusinya. Sebetulnya kalau mau jujur masa kanak-kanak adalah masa-masa pembentukan dan perkembangan diri seorang manusia. Apa yang dialami di dunia anak-anak akan mengendap dalam otak bawah sadarnya biasanya akan terbawa dan mempengaruhi pembentukan masa depannya. Ya, anak-anak adalah peniru yang baik. Seperti dalam tayangan sebuah iklan televisi, mereka akan cepat menirukan apa yang mereka lihat

Dulu sekali, ketika TVRI masih satu-satunya stasiun televisi di negeri ini, tidak banyak anak-anak yang menghabiskan waktunya di depan televisi. Mereka lebih senang berkeliaran di lapangan bola, main mobil-mobilan di lapangan, atau bernyanyi-nyanyi kecil di bawah sinar purnama (oh indahnya). Mereka bermain bersama-sama, tertawa, dan tidak jarang pula bertengkar. Keadaan sudah berubah kini, sudah lain sama sekali. Saat ini, anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya di depan televisi, entah itu menonton film atau bermain playstation. Petak umpat, galasin, tok kadal, dan permainan anak-anak lainnya kini mulai hilang (khusus di Jakarta, saya tidak tahu di kota sahabat lainnya), mulai jarang ditemukan lagi (bahkan mungkin sudah punah).

Kini teknologi menggantikan itu semua Aneka produk permainan, mulai dari Nintendo, playstation, x-box, hingga game-game PC merebak dipasaran. Semuanya menggiurkan dan tentunya mengasyikan. Namun dampak dari game-game tersebut rupanya banyak dikhawatirkan orang. Terutama pengaruh game tersebut pada perkembangan psikologis anak.

Belum lagi godaan dunia maya yang sangat ampuh. Dimana filterisasi sangat tipis. Hingga banyak conten-conten yang seharusnya miliki orang dewasa, menjadi tontonan sekaligus tuntanan anak-anak sekarang Banyak orang tua yang mengeluhkan anak mereka yang sering lupa waktu. Mereka jadi sulit perintah, sulit disuruh dan selalu menunda-nunda tugas sekolah. Mereka banyak tumbuh menjadi makhluk-makhluk individualis yang jarang bermain keluar dan bersosial dengan anak-anak lainnya
Anak-anak seharusnya memang dibiarkan bermain bebas bersama kawan-kawannya.

Karena dengan begitu mereka akan belajar bersosialisasi, beradaptasi, dan belajar memahami bahwa di luar sana banyak sekali perbedaan yang harus mereka terima. Juga agar mereka menyadari bahwa hidup tidaklah sesempit ruang kamar dan layar televisi. Tidak hanya itu, mereka juga harus belajar untuk bekerja sama dengan kawan-kawannya.

Yuk, kita temukan dunia anak kita yang sejati dengan terus membimbing dan mengarahkan anak kita sesuai dengan dunianya yaitu dunia anak kita!

Semoga bermanfaat, wassalam :)

0 komentar:

Posting Komentar

Kata Sahabat :