Wah, pagi-pagi sudah hujan, padahal aku harus ke sekolah. Untunglah, enggak berapa lama hujan mulai reda. Jam sudah menunjukkan puku 06.45. Aku segera mengambil sepeda dan langsung menuju ke sekolah. Jarak rumahku dengan sekolah memang tidak jauh, kira-kira 15 menit dengan bersepeda.
Tiba di sekolah, bel tanda masuk berbunyi. Aku bergegas masuk kelas. Karena terburu-buru dan halaman sekolah yang masih licin akibat hujan tadi, aku terpeleset hingga jatuh berguling-guling. Akhirnya, tas dan seragamku kootr semua terkena becek. Dengan terpaksa, aku beranikan diri masuk kelas dengan seragam yang kotor. Untunglah, pak guru memaklumi, tetapi teman-teman sekelas serempak menertawakanku. Jadinya ya ... berani kotor itu malu ... hihihi.
Sahabat Dunia Anak Kita,
Raihan, kelas 5
SDI At Taqwa - Pamulang
Tiba di sekolah, bel tanda masuk berbunyi. Aku bergegas masuk kelas. Karena terburu-buru dan halaman sekolah yang masih licin akibat hujan tadi, aku terpeleset hingga jatuh berguling-guling. Akhirnya, tas dan seragamku kootr semua terkena becek. Dengan terpaksa, aku beranikan diri masuk kelas dengan seragam yang kotor. Untunglah, pak guru memaklumi, tetapi teman-teman sekelas serempak menertawakanku. Jadinya ya ... berani kotor itu malu ... hihihi.
Sahabat Dunia Anak Kita,
Raihan, kelas 5
SDI At Taqwa - Pamulang
2 komentar:
salam sobat
senangnya masih ada hujan ya,,
di S.A jarang hujan.
saya dulu saat di Jakarta sekolahnya, juga pernah seragam kena semprotan becekan hujan saat mobil lewat.
walaupun kotor saya juga tetap nekat masuk sekolah..sebenarnya malu.
trims kunjungannya ke S.A dan follownya
saya sudah follow balik.
salam kenal juga.
Terima kasih dan salam kembali,Bunda Nura.
Wah kok ceritanya mirip ya, tapi bukan maksud menceritakan pengalaman Bunda lho ... hehehe. Cerita ini dikirim melalui email dunia anak kita dari Sahabat cilik yang luar biasa.
Semoga silaturahim ini dapat membawa kebaikan selalu,amin.
Salam cerdas keatif.
Posting Komentar