Salam cerdas kreatif,
Sejak kapan ya anak-anak belajar matematika? Sebagai orangtua perlu kita ketahui, bahwa saat menjelajahi kehidupan sehari-hari dengan menjelajahi dan menemukan benda-benda di sekitarnya, anak-anak kita sudah di hadapkan pada dunia berhitung/matematika.
Berhitung atau matematika memang semakin penting pada zaman teknologi saat ini. Sehingga, makin penting anak-anak belajar matematika. Meskipun, kebanyakan anak-anak seusia SD hingga SMP kadang bertanya-tanya apakah berhitung itu diperlukan? dan sudah dihadapi di dalam kehidupan nyata.
Gunakan benda-benda di rumah.
Nah, berbeda dengan mengajarkan matematika pada anak balita, tentunya, mereka tidak mungkin untuk diajarkan perkalian, pembagian, ataupun algoritma dalam bentuk baku. Mereka perlu diajak dalam kegiatan itu, namun caranya harus menyenangkan dan menarik. "Gunakan benda-benda yang ada di rumah. Sehingga mereka tidak merasa sedang melakukan pelajaran matematika," tutur Irene Mongkar, pakar psikologi anak.
Selama melakukan kegiatan berhitung atau matematika itu pastikan anak merasa senang. Sehingga akan membantu anak mengembangkan keterampilan yang ia perlukan. Misalnya, libatkan ia dalam menghitung cucian yang akan dijemur. Atau membantu menghitung jumlah buah yang akan di cuci, ataupun menghitung jumlah popok yang ia punya.
"Sambil menyusun buku, tanya ada berapa jumlah buku yang ia punya, pensil, juga perlengkapan lainnya. Ataupun menggunakan cara lain, yakni dengan kartu bermain," tutur Irene.
Seperti apa? Di setiap karton besar (sebesar buku gambar) tuliskan angka (dengan spidol besar) di bagian atas. "Semisal Anda menuliskan angka lima (5) bola. Maka minta ia untuk mengambar bola sebanyak angka yang Anda maksud. Ataupun jumlah lainnya dengan objek lainnya yang mudah," imbuhnya. Tentunya sebelum meminta ia menuliskan, perlu mengenalkan angka 1 hingga 10 dalam bentuk gambar bola ataupun segititiga.
Setelah mereka mengerti barulah digunakan teknik penambahan dan pengurangan. Misal menambah karton dengan gambar lima bola dan karton gambar dua bola. Lakukan juga untuk pengurangan. Lalu, minta mereka untuk menuliskan hasilnya di karton polos tersendiri. (aya)
Semoga bermanfaat ... salam.
Diposkan oleh : Prili, praktisi Mind Mapping, Glenn Doman
Sejak kapan ya anak-anak belajar matematika? Sebagai orangtua perlu kita ketahui, bahwa saat menjelajahi kehidupan sehari-hari dengan menjelajahi dan menemukan benda-benda di sekitarnya, anak-anak kita sudah di hadapkan pada dunia berhitung/matematika.
Berhitung atau matematika memang semakin penting pada zaman teknologi saat ini. Sehingga, makin penting anak-anak belajar matematika. Meskipun, kebanyakan anak-anak seusia SD hingga SMP kadang bertanya-tanya apakah berhitung itu diperlukan? dan sudah dihadapi di dalam kehidupan nyata.
Gunakan benda-benda di rumah.
Nah, berbeda dengan mengajarkan matematika pada anak balita, tentunya, mereka tidak mungkin untuk diajarkan perkalian, pembagian, ataupun algoritma dalam bentuk baku. Mereka perlu diajak dalam kegiatan itu, namun caranya harus menyenangkan dan menarik. "Gunakan benda-benda yang ada di rumah. Sehingga mereka tidak merasa sedang melakukan pelajaran matematika," tutur Irene Mongkar, pakar psikologi anak.
Selama melakukan kegiatan berhitung atau matematika itu pastikan anak merasa senang. Sehingga akan membantu anak mengembangkan keterampilan yang ia perlukan. Misalnya, libatkan ia dalam menghitung cucian yang akan dijemur. Atau membantu menghitung jumlah buah yang akan di cuci, ataupun menghitung jumlah popok yang ia punya.
"Sambil menyusun buku, tanya ada berapa jumlah buku yang ia punya, pensil, juga perlengkapan lainnya. Ataupun menggunakan cara lain, yakni dengan kartu bermain," tutur Irene.
Seperti apa? Di setiap karton besar (sebesar buku gambar) tuliskan angka (dengan spidol besar) di bagian atas. "Semisal Anda menuliskan angka lima (5) bola. Maka minta ia untuk mengambar bola sebanyak angka yang Anda maksud. Ataupun jumlah lainnya dengan objek lainnya yang mudah," imbuhnya. Tentunya sebelum meminta ia menuliskan, perlu mengenalkan angka 1 hingga 10 dalam bentuk gambar bola ataupun segititiga.
Setelah mereka mengerti barulah digunakan teknik penambahan dan pengurangan. Misal menambah karton dengan gambar lima bola dan karton gambar dua bola. Lakukan juga untuk pengurangan. Lalu, minta mereka untuk menuliskan hasilnya di karton polos tersendiri. (aya)
Semoga bermanfaat ... salam.
Diposkan oleh : Prili, praktisi Mind Mapping, Glenn Doman
4 komentar:
belajar banyak dari sini.
terima kasih artikelnya.
artikel yang sangat bermanfaat.
yang pasti bermain sambil belajar ya mba...bisa menggunakan benda-benda yang ada di sekitar kita.
* Kak SDA : terima kasih kembali.
* Kak NARTI : setuju kak, karena dunia anak adalah dunianya bermain.
Salam untuk kakak² yang baik, semoga anak-anak kita menjadi anak yang soleh/soleha, berguna dalam kebaikan untuk semua, amin.
posting yang bagus banget
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* : 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar