Panduan dan Tips Praktis Edukasi Dunia Anak agar lebih imajinatif, cerdas dan kreatif bersama Mind Mapping, Glenn Doman, Multiple Intellegence, Brain Games, Memory, Dongeng, Cerita, Puisi, Gambar, Kartun Lucu, dan lainnya.

Kumpulan Game Kreatif, Brain Games, Brain Test

Selasa

Stimulus Untuk 6 Hal Baru Yang Dipahami Batita


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Melalui pengamatan, pembiasaan dan peniruan, anak memahami satu per satu hal-hal yang bersinggungan dengan kehidupannya.

Perkembangan batita selalu menarik untuk diikuti. Di usia ini selalu saja ada kemampuan baru yang dikuasainya setiap hari. Mungkin juga salah satu di antara 6 hal berikut ini adalah kemampuan yang baru dikuasai batita Anda. Apa sajakah itu? Ikuti penjelasan yang disampaikan Vera Itabiliana, Psi., dari Yayasan Pembina Pendidikan Adik Irma, Jakarta.

1. MELAMBAIKAN TANGAN SAAT ADA YANG MENGATAKAN, "DAAHH...."
Saat ada orang yang melambaikan tangan sambil mengatakan, "Daahh...", batita sudah bisa membalas melambaikan tangan. Beberapa juga bisa mengatakan, "Daahh...," bahkan ada yang sudah bisa menirukan gerakan kiss bye alias mencium tangannya sebelum dilambaikan.

* Bagaimana batita memahami perintah ini?
Dengan melihat pengulangan aksi ini sehari-hari, batita bisa memahami kemudian menirukannya karena cara belajar batita adalah dengan meniru selain bereksplorasi. Ia bisa meniru suatu aksi jika melihatnya berulang kali. Terkadang ada yang sekali melihat, langsung meniru gerakan tangannya saja. Tapi biasanya untuk dikaitkan dengan kata, "Daahh...," perlu pengulangan beberapa kali.

Menurut tokoh psikologi perkembangan kognitif, Jean Piaget, sejak usia 8 bulan ke atas, anak sudah mengembangkan perilaku yang memiliki maksud tertentu atau goal directed behavior. Jadi, anak sudah paham bahwa perilaku tertentu akan mengakibatkan reaksi tertentu. Contoh, ia tahu kalau ia menunjuk gelas, ibu akan mengambilkan air minum untuknya. Begitu juga dengan melambaikan tangan. Anak sudah paham jika saatnya berpisah, maka lambaikan tangan.

* Stimulasi apa yang bisa diberikan untuk melatih pemahaman ini?
Cukup dengan pembiasaan saja. Setiap kali akan berpisah, tunjukkan lambaian tangan dan katakan, "Daahh...." Tunjukkan secara jelas pada anak bagaimana telapak tangan membuka dan lalu ucapkan, "Daahh...," secara perlahan agar jelas terdengar oleh anak dan mudah ditirukannya. Anak juga dapat dibantu dengan mengangkatkan tangannya lalu melambaikannya. Tapi jangan dengan paksaan. Karena jika dipaksa, anak malah menolak dan semakin tidak mau melakukannya.

* Bila anak belum bisa melakukannya, apa yang harus dilakukan orangtua?
Anak belum bisa melakukannya karena beberapa sebab, di antaranya:
- Merasa dipaksa
Solusi: Jadikan kegiatan ini sebagai suatu hal yang menyenangkan. Kalau anak tidak mau, jangan memaksanya. Cukup lakukan di hadapannya sebagai contoh sampai terjadi pembiasaan.
- Malu
Solusi: Lakukan bersama-sama sehingga anak tidak merasa "aneh sendiri" saat melakukannya.
- Ada hambatan pada otot tangan.
Solusi: Untuk yang terakhir ini, orangtua dapat membantu anak dengan mengajak melakukan kegiatan yang berkaitan dengan motoriknya seperti mengelap kaca sambil bermain, mencuci mobil sambil bermain, membelai boneka (agar telapak tangannya membuka), dan sebagainya.
Tapi umumnya melambaikan tangan sambil mengatakan, "Daahh..." adalah kemampuan yang mudah dikuasai semua anak sehingga jarang sekali perlu perlakuan khusus untuk melatihnya.

2. MEMAHAMI PERINTAH SATU LANGKAH
Di usia ini anak sudah bisa memahami perintah satu langkah. Umpama, "Ambil bolanya," "Letakkan piringnya," "Minum susunya," dan perintah satu langkah lainnya.

* Bagaimana batita memahami perintah satu langkah ini?
Dengan semakin berkembangnya kemampuan komunikasi khususnya perkembangan bahasa, anak dapat melakukan komunikasi dua arah atau interaktif. Dengan demikian ia mampu memahami bahwa ada sesuatu yang harus ia lakukan di balik instruksi yang ia dengar. Ketika orangtua mengatakan, "Ambil bolanya," anak akan mengambil bola dan memberikannya kepada orangtua. Anak batita tanpa gangguan pendengaran atau gangguan perkembangan lainnya, seperti ADHD dan autisma selayaknya dapat mengikuti perintah tunggal tanpa kesulitan.

* Stimulasi apa yang bisa diberikan untuk melatih pemahaman ini?
Dengan mengajaknya bermain bersama, ada banyak rangsangan berupa instruksi yang dapat diberikan kepada anak. Orangtua juga bisa berganti peran dengan anak sehingga dapat memberikan contoh bagaimana cara melaksanakan instruksi. Mengikutsertakan anak dalam aktivitas "sekolah" atau kelompok bermain juga bermanfaat untuk melatih kemampuan ini.

* Bila anak belum bisa melakukannya, apa yang harus dilakukan orangtua?
Karena kemampuan ini terkait dengan kemampuan bahasa, maka orangtua harus terus memberikan stimulasi yang merangsang anak menambah database kosakatanya. Caranya dengan terus mengajaknya ngobrol, membacakan dongeng, mengajaknya bernyanyi, dan sebagainya. Sedangkan anak-anak yang memiliki gangguan pendengaran, gangguan konsenstrasi, dan autisma harus segera mendapat intervensi berupa penanganan yang komprehensif dari ahlinya.

3. PAHAM KEABADIAN OBJEK
Anak batita tahu bahwa kucing yang menghilang di balik pintu bukan benar-benar "lenyap" ditelan bumi, melainkan tetap ada meski tak terlihat lagi olehnya.

* Bagaimana batita memahami keabadian objek ini?
Menurut Piaget, di usia 8-12 bulan, anak sudah paham tentang object permanence, yaitu benda tak akan hilang meskipun hilang dari pandangan mata. Di usia ini anak mulai mengembangkan skema perilakunya yang terjadi melalui pengalaman yang dialaminya sendiri. Dengan mengeksplorasi dan mengamati, dia akan tahu bahwa benda itu masih ada. Tapi jika benda tersebut dipindahkan dari tempat persembunyiannya ke tempat kedua, anak masih terus akan mencari di tempat pertama. Kemampuan ini terus berkembang sampai anak bisa paham permainan petak umpet di usia selanjutnya.

* Stimulasi apa yang bisa diberikan untuk melatih pemahaman ini?
Melalui permainan cilukba atau menyembunyikan suatu benda dengan saputangan, anak belajar keabadian objek. Tunjukkan pada anak begitu saputangan dibuka, ternyata bendanya masih ada.

* Bila anak belum bisa melakukannya, apa yang harus dilakukan orangtua?
Bila tak ada gangguan khusus, pemahaman ini pasti bisa dikuasai anak dengan sendirinya. Jarang sekali perlu perlakuan khusus untuk melatihnya.

4. PAHAM BEBERAPA EKSPRESI EMOSI
Di usia batita, anak paham beberapa ekspresi emosi sederhana, seperti marah, sedih, senang, antusias, terkejut.

* Bagaimana batita memahami ekspresi emosi ini?
Pemahaman ini didapat sejalan dengan perkembangan sistem saraf otak, pengalaman emosi dalam kehidupannya, reaksi/respons emosi dari orang-orang terdekatnya.

* Stimulasi apa yang bisa diberikan untuk melatih pemahaman ini?
Tunjukkan ekspresi emosi yang tepat untuk setiap kejadian dan sebutkan label emosinya. Misal, "Wow, Mama senang sekali karena kamu makan sampai habis!" Katakan ini dengan ekspresi muka berseri di hadapan anak. Bantu anak memahami perasaannya dengan menyebutkan label emosinya. Contoh, anak menangis karena mainannya rusak, orangtua bisa mengatakan, "Kamu sedih ya karena mainanmu rusak...."
Orangtua juga bisa menstimulasi kemampuan ini melalui bahasa gambar. Sediakan beberapa gambar yang menunjukkan ekspresi sedih, senang, marah, antusias, terkejut. Minta anak untuk memilih gambar yang sesuai dengan apa yang dirasakannya saat itu.

* Bila anak belum bisa melakukannya, apa yang harus dilakukan orangtua?
Orangtua juga harus ekspresif terhadap emosinya sendiri, tapi tentu saja dengan ekspresi yang tepat dan tidak berlebihan. Orangtua juga harus jeli menangkap sinyal emosi anak lalu bantu ia memahami emosinya. Dengarkan keluhannya lalu identifikasikan emosi yang sedang ia rasakan dan beri masukan bagaimana reaksi/ekspresi yang tepat untuk emosi yang sedang ia rasakan.

5. MEMAHAMI ADA SESUATU DI DALAM
Anak tahu bahwa dalam lemarinya tersimpan pakaian-pakaiannya, di dalam boks mainan ada mainan-mainannya, di dalam kulkas ada makanan dan sebagainya.

* Bagaimana batita bisa memahami ada sesuatu dalam sesuatu?
Melalui pengalaman dan pengamatan sehari-hari, anak paham bahwa di dalam sesuatu mungkin ada sesuatu. Setiap hari ia melihat ibu atau pengasuhnya membuka kulkas lalu mengambil makanan dari dalamnya, atau membuka lemari dan mengambilkan pakaian untuknya. Itu semua membuatnya mengerti bahwa di dalam wadah tertutup ada ruang untuk menyimpan sesuatu.

* Stimulasi apa yang bisa diberikan untuk melatih pemahaman ini?
Sambil membuka kulkas, orangtua bisa mengatakan, "Mama mau mengambil keju dari dalam kulkas, Adek mau?" Jelaskan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami anak apa yang tengah dilakukan supaya ia lebih mudah mengerti. Bisa juga melalui latihan, umpamanya, "Ayo, Adek buka lemarinya, biar Mama ambilkan bajunya." Atau, "Yuk, kita masukkan mainan yang sudah selesai digunakan ini ke dalam boksnya."

* Bila anak belum bisa melakukannya, apa yang harus dilakukan orangtua?
Ulang-ulang terus stimulasi di atas setiap ada kesempatan. Bisa juga saat membacakan dongeng, orangtua menjelaskan bahwa
dalam sesuatu yang tertutup bisa jadi ada sesuatu yang tersimpan di dalamnya.

6. PAHAM FUNGSI SUATU BENDA
Batita paham beberapa fungsi benda, semisal sepatu untuk alas kaki, bantal untuk tidur, piring untuk makan dan sebagainya.

* Bagaimana batita bisa memahami fungsi suatu benda?
Semua benda yang bersinggungan atau digunakan dalam aktivitas sehari-harinya, seperti saat makan, mandi, tidur, bermain, satu per satu akan dipahami fungsinya. Hal ini terjadi melalui pengamatan, pembiasaan dan peniruan. Ia melihat sebelum pergi orangtuanya selalu mengenakan sepatu, ia jadi paham bahwa sepatu adalah alas kaki yang harus digunakannya untuk bepergian, begitu juga dengan benda-benda lainnya.

* Stimulasi apa yang bisa diberikan untuk melatih pemahaman ini?
Sambil mengenalkan benda yang digunakan sehari-hari, sebutkan fungsinya dan peragakan cara menggunakannya. Lakukan ini ketika anak mulai belajar bicara, sekaligus untuk menambah kosakatanya. Umpamanya waktu mandi, "Mana sabun mandinya? Oh, ini ya? Yuk, Mama sabuni dulu supaya badan Adek jadi bersih dan wangi."

* Bila anak belum bisa melakukannya, apa yang harus dilakukan orangtua?
Secara umum anak pasti akan memahami benda-benda yang digunakannya dalam keseharian. Lakukan terus stimulasi di atas bila anak belum juga paham.

Wassalam,
-----------
Marfuah Panji Astuti.
sumber: tabloid nakita
baca selengkapnya- Stimulus Untuk 6 Hal Baru Yang Dipahami Batita

Senin

Menu Tim Tahu Jagung Manis Untuk Si Kecil


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Orang tua mana yang tidak senang bila si kecilnya lahap saat makan? Tetapi ada kalanya, si kecil menjadi bosan bila menu makannya itu-itu saja. Nah agar tidak bosan, coba kita buatkan variasi menu-menu makan untuk buah hati kita, salah satunya Tim Tahu Jagung berikut ini:

Bahan:
Pilih 2 bh jagung manis, parut dan tambahkan air sekitar satu gelas/400 cc.
Saring airnya dan buang ampasnya.
50 gr wortel, parut kasar
50 gr tahu sutera, haluskan
50 gr daging sapi/ayam giling (bisa divariasikan dengan ikan atau udang)
1 btr telur ayam, kocok lepas
2 sdm keju parut

Cara Membuat:
1. Campurkan air jagung, wortel, daging, tahu, dan telur. Aduk hingga rata.
2. Ambil 2 mangkuk tahan panas ukuran kecil yang sudah diolesi dengan mentega. Tuang adonan tadi ke dalamnya dan taburi dengan keju. Tutup dengan alumunium foil.
3. Letakkan mangkuk yang sudah diisi tadi ke dalam wadah tahan panas yang lebih besar. Tuangkan air dalam wadah besar tersebut. Masukkan ke dalam oven dan panggang hingga matang. (Menu ini untuk 2 porsi)

Selmat mencoba :)
----------------
dari berbagai sumber
baca selengkapnya- Menu Tim Tahu Jagung Manis Untuk Si Kecil

Rabu

Manfaat Dan Tata Cara Pijat Bayi

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Siapa bilang kebiasaan memijat bayi itu kuno? Ternyata pijat bayi itu sangat besar manfaatnya untuk si kecil buah hati yang baru lahir ke dunia ini.

Bayi-bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap hari menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang lebih baik ketimbang bayi-bayi yang tidak dipijat. Selain itu berat badan bayi prematur yg dipijat akan mengalami peningkatan berat badan 20 hingga 40 persen dibandingkan yang tidak dipijat.

Dan hal ini telah dibuktikan oleh para ahli di Fakultas Kedokteran Universitas Miami pada tahun 1986. Dipimpin oleh Tiffany M Field PhD. Selain itu, katanya, bayi-bayi yang dipijat selama lima hari saja, daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibanding bayi-bayi yang tidak dipijat.

Pijat bayi ternyata bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi. Jika dilakukan oleh ayah misalnya, maka pijat bayi itu bisa meningkatkan produksi ASI (Air Susu Ibu) pada tubuh ibu dan disebut ''pemberdayaan ayah,'' . Tapi bagaimana penjelasannya?

ketika seorang ayah berinisiatif memijat si bayi, hal itu akan menimbulkan perasaan positif pada istri. Inisiatif suami ini membuat istri merasa disayang, nyaman, dan perasaan positif lainnya. Dan perasaan seperti ini akan merangsang produksi hormon oksitosin. Untuk diketahui, hormon ini sangat berguna untuk memperlancar produksi ASI. Penelitian menunjukkan, 80 persen produksi hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikis ibu.

Selain itu, pijat bayi akan membuat bayi cepat lapar. Makin banyak ASI disedot oleh bayi (menyusui), maka produksi ASI makin meningkat. Ini karena dalam proses produksi ASI berlaku hukum supply and demand. Artinya, makin banyak ASI dikeluarkan, makin banyak pula ASI diproduksi. Begitu pula sebaliknya.

Tata cara pemijatan
Mengingat manfaatnya yang tidak kecil, sudah sepantasnya para orangtua menerapkan terapi sentuhan ini pada bayi mereka. Bagaimana caranya, ikuti tips berikut ini.
Sebelum mulai memijat, lakukan beberapa langkah persiapan, yaitu:
* Mencuci tangan.
* Hindari kuku dan perhiasan yang bisa menggores kulit bayi.
* Ruang untuk memijat usahakan hangat dan tidak pengap.
* Bayi selesai makan atau tidak berada dalam keadaan lapar.
* Usahakan tidak diganggu dalam waktu lima belas menit untuk melakukan proses pemijatan.
* Baringkan bayi di atas kain rata yang lembut dan bersih.
* Ibu/ayah duduk dalam posisi nyaman.
* Sebelum memijat, mintalah izin kepada bayi dengan cara membelai wajahnya sambil mengajak bicara.

Setelah melakukan persiapan itu, pemijatan bisa dimulai. Berikut ini contoh cara memijat beberapa bagian tubuh bayi:

* Pijat kaki
Mulailah dengan memegang kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball. Gerakkan tangan ke bawah secara bergantian seperti memerah susu dan putar.
Pegang pangkal paha dengan tangan secara bersamaan memeras dan memutar kaki bayi dengan lembut dari pangkal paha ke arah mata kaki. Kemudian, telapak kaki diurut dengan dua ibu jari secara bergantian mulai dari tumit ke seluruh telapak kaki. Pijat jari kaki satu-persatu dengan memutar menjauhi telapak, diakhiri tarikan lembut di tiap ujung jari. Lalu, peras dan putar pergelangan kaki dengan ibu jari dan jari lain. Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga akhir.

* Perut bayi
Pijat perut bayi dari atas ke bawah seperti gerakan mengayuh sepeda. Pijat perut mulai bagian kiri atas ke bawah dengan jari-jari tangan membentuk huruf I lalu L terbalik.

* Pijat dada
Buat gerakan ke atas sampai dengan bawah leher lalu ke samping kiri-kanan di atas tulang selangka membentuk gambar jantung lalu kembali ke ulu hati. Gerakan diagonal di dada (huruf X) dari kiri ke kanan.

* Pijat lengan bayi
Peras dan putar dengan kedua tangan dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan. Pijat telapak tangan dengan ibu jari mulai telapak hingga jari-jari. Usap punggung tangan dari arah pergelangan ke jari-jari dengan lembut. Peras sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan telunjuk.

* Pijat muka
Letakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Pijat dengan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata. Pijat dari pertengahan alis turun ke bawah melalui samping lipatan hidung.

* Pijat punggung
Tengkurapkan melintang. Pijat punggung dengan gerakan maju mundur sepanjang punggung mulai dari pantat hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai batas punggung sampai dengan pantat

Semoga bermanfaat, wassalam :)
-----------------------------
Sumber : surabaya.detik.com dan berbagai sumber
baca selengkapnya- Manfaat Dan Tata Cara Pijat Bayi

Senin

Atik Fajariyani, Peraih Nilai Tertinggi UN 2011 Se-Indonesia


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif

Hebat luar biasa, itulah kata-kata untuk Atik Fajariyani, seorang siswi jurusan akutansi, SMK Negeri 1, Kabupaten Bantul yang telah berhasil meraih nilai teringgi UN 2011 untuk tingkat SMA seluruh Indonesia.

Bagaimana tidak hebat, orang tua Atik hanyalah sebagai buruh upah petani dan itupun tidak lulus sekolah dasar. Namun dengan kesederhanaan dari kehidupan serta fasilitas yang dimilikinya, Atik telah membuktikan bahwa dengan semangat dan kemauan, siapapun dapat meraih apa yang dicita-citakan.

Atik meraih nilai UN : 9,60, dengan angka sempurna (nilai 10) untuk pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Dengan prestasi yang diraihnya, Atik mendapatkan berbabagai tawaran beasiswa dari beberapa perguruan tinggi, pemda dan juga sebuah laptop dari Bupati Bantul Sri Suryawidati (Laporan: Juna Sanbawa, Bantul |umi).

Prestasi yang dicapai Atik semoga bisa menjadi motivasi dan contoh bagi siswa-siswin lainnya, amin.

Selamat ya Atik, semoga engkau berhasil meraih apa yang kamu cita-citakan, amin. Kami bangga kepadamu :)

Wassalam
--------
Dari berbagai sumber.
baca selengkapnya- Atik Fajariyani, Peraih Nilai Tertinggi UN 2011 Se-Indonesia

Merencanakan ULTAH Anak Dengan Mind Map

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Beberapa sahabat menanyakan bagaimana merencanakan ulang tahun anak dengan menggunakan Mind Map. Benar lho, bila kita merencanakan sesuatu (apa saja) dengan Mind Map, kita akan lebih mudah. Karena kita akan berbagai ide-ide yang kadang terlupakan.

Contohnya seperti Mind Map untuk Ulang Tahu di bawah ini:

klik gambar untuk memperbesar

Selamat ber Mid Map ria :)
baca selengkapnya- Merencanakan ULTAH Anak Dengan Mind Map

Sabtu

Kisah Semut Dan Belalang

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Hari Minggu cerah ini, yang liburan di rumah ... yuk minta sama Bunda/Mama/Umi atau Bibi/Tante/Kakak untuk ceritakan dongeng ini ya .. "Kisah Semut Dan Belalang"

Ini ceritanya:

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.

"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"

"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.

Hikmah:
Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.

Selamat mendengarkan dan berlibur, wassalam.
-----------------------------------------------
sumber:http://www.ceritakecil.com/cerita-dan-dongeng/Semut-dan-Belalang-43
baca selengkapnya- Kisah Semut Dan Belalang

Jumat

Bila Si Kecil Susah Bangun Pagi


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Membangunkan anak di pagi hari bisa jadi masalah yang harus Anda hadapi setiap hari. Bagaimana sebenarnya agar si kecil tidak susah bangun pagi?

Menurut pakar pendidikan yang juga dokter anak, Steven Dowshen, seperti dilansir KidsHealth, sebenarnya bukan hanya anak-anak saja yang sulit untuk bangun pagi. Beberapa orang dewasa pun merasakan hal serupa.

Kunci agar masalah susah bangun pagi ini tak terulang adalah dengan memastikan anak mendapatkan tidur yang cukup di malam hari. Setidaknya anak perlu tidur sembilan jam setiap malamnya.

Untuk menjaga rutinitas tidurnya, sebagai orangtua, Anda harus melarangnya tidur terlalu lama atau bangun siang di akhir pekan. Tidur satu atau dua jam lebih lama ketimbang weekdays boleh saja, namun jangan sampai terlalu lama karena ini bisa mengacaukan rutinitas yang sebelumnya sudah dibuat.

Sedangkan menurut therapist perilaku anak James Lehman, seperti dilansir Self Help, selalu membangunkan anak di pagi hari sebenarnya justru membuat anak semakin malas bangun. "Jika dipikirkan lagi, anak akan merasa kenapa dia harus bangun sendiri padahal Anda orangtuanya mau membangunkannya. Anak akan berpikir, mereka tidak harus bangun sampai ibu mereka memberikan ancaman," tuturnya.

Megan Devine, seorang Parental Support Line Specialist menambahkan, agar anak tak susah bangun lagi, cobalah berikan mereka tanggungjawab. Sebelum melakukan itu, ajak dulu anak duduk bersama untuk membicarakan tanggungjawabnya tersebut. Biarkan anak merasakan apa yang akan terjadi jika tanggungjawab tersebut diabaikan. Mungkin akan butuh beberapa hari atau minggu sampai anak benar-benar bisa menjalankan tanggungjawabnya itu.

Jika anak masih sulit bangun pagi, bantu mereka mengatasi hal tersebut dengan membuat rencana. Minta anak membuat daftar apa saja sebenarnya yang membuat mereka susah membuka mata di pagi hari. Berikan solusi atas masalahnya tersebut seperti menaruh alarm tapi jangan di dekat tempat tidurnya agar anak jadi mau bangun dari kasur dan mematikan alarm.

Ajari juga anak untuk menyiapkan perlengkapan sekolahnya sebelum tidur, seperti buku pelajaran, tas, seragam sampai sepatu yang akan dipakainya. Dengan cara ini, anak juga tidak akan terlalu terburu-buru di pagi hari.

Wassalam,
---------

sumber: http://us.wolipop.com/read/2011/04/06/100548/1609668/857/ini-caranya-agar-anak-tak-susah-bangun-pagi
baca selengkapnya- Bila Si Kecil Susah Bangun Pagi

Kamis

Apa Sih Manfaat Tidur Siang Untuk Anak-Anak?


Assalamualaikum er wb, salam cerdas kreatif.

Setelah pulang sekolah biasanya kita ingin langsung bermain. Tetapi ibu atau ayah selalu mengingatkan untuk tidur siang. Lalu,kenapa ya mereka selalu menyuruh kita tidur siang ? Hal itu ternyata agar tubuh dan otak kita beristirahat setelah belajar dan bermain di sekolah. Selain itu, tidur siang juga memiliki manfaat yang besar bagi pertumbuhan anak-anak seperti kita.

Salah satu manfaat tidur siang adalah meningkatkan ingatan kita atau memori pada otak. Nah, menurut penelitian terbaru anak-anak yang tidur siang secara teratur selama 45 menit memori dan kemampuan belajarnya akan meningkat. Jadi, setelah tidur siang otak akan kembali segar dan bisa membuat kalian lebih cepat menerima pelajaran yang telah diberikan di sekolah.

Selain itu, tidur siang juga membuat anak-anak-anak lebih sehat. Karena, dengan tidur siang kalian cukup beristirahat sehingga badan lebih sehat dan tidak mudah terkena penyakit. Jadi, tidur siang tidak hanya berguna agar tubuh kita lebih sehat tetapi juga untuk perkembangan kemampuan memori otak kita agar lebih cepat menyerap pelajaran dan tidak mudah lupa.

Dan, ternyata tidur siang itu tidak hanya dianjurkan untuk anak-anak saja tetapi juga orang dewasa. Tidur siang bagi orang dewasa membuat mereka terhindar dari penyakit serius seperti jantung dan diabetes. Wah, banyak sekali ya manfaat tidur siang. Untuk itu mulai sekarang jangan lupa tidur siang setelah pulang sekolah ya.

Semoga bermanfaat, wassalam
---------------------------
Sumber : Vivanews.com
baca selengkapnya- Apa Sih Manfaat Tidur Siang Untuk Anak-Anak?

Rabu

Tips Mengajarkan Minum Obat Kapsul Pada Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Saat masih kanak-kanak obat yang diberikan umumnya berbentuk cair atau sirup. Tapi pada usia tertentu anak harus bisa minum obat berbentuk kapsul atau tablet. Bagaimana cara mengajarkan anak minum obat?

Jika anak masih berusia di bawah 10 tahun, umumnya belum memiliki kesiapan untuk belajar menelan kapsul atau tablet. Karenanya orangtua harus melihat terlebih dahulu apakah anak sudah siap atau belum.

Obat berbentuk cair atau sirup biasanya hanya sebatas obat untuk pilek, batuk atau penurun panas. Tapi jika sakitnya cukup serius, sebagian besar obat akan berbentuk kapsul atau tablet. Jika anak belum bisa mengonsumsinya, maka obat ini akan digerus hingga berbentuk puyer tapi akan menimbulkan rasa pahit sehingga sulit meminta anak untuk meminumnya.

Seperti dikutip dari Babycenter dan eHow, Selasa (28/12/2010) ada beberapa langkah atau cara yang bisa dilakukan orangtua dalam mengajarkan anak minum kapsul atau tablet, yaitu:

1. Berlatih dengan menggunakan permen kecil
Untuk awalnya, gunakanlah bantuan permen bulat kecil yang diperumpamakan sebagai obat. Mintalah si kecil meletakkan permen tersebut di ujung tenggorokan lalu menelannya dengan bantuan air. Jika anak berhasil melakukannnya minimal dua kali, maka ia bisa mengonsumsi obat kapsul atau tablet.

2. Berikanlah contoh cara minum obat di depan anak
Jika anak belum paham berikanlah contoh cara minum obat yaitu dengan meletakkan obat di ujung, mengambil seteguk air, lalu memiringkan atau mendongakkan kepala dengan sedikit hentakan kecil kemudian menelan.

3. Memberikan air terlebih dahulu
Teknik ini dengan cara meminta anak mengambil seteguk air dan menahannya di dalam mulut, kemudian mintalah ia menatap ke atas lalu ibu memasukkan obat ke sudut mulutnya. Setelah itu mintalah anak menelannya dengan posisi masih menatap ke atas atau langit-langit.

4. Mengulanginya hingga 3 kali
Jika saat pertama anak gagal menelan pil tersbeut, cobalah untuk mengulanginya hingga dua kali. Jika masih gagal juga beri istirahat sejenak sekitar 3-5 menit dan bisa juga sambil mengunyah sesuatu, lalu mintalah anak untuk mengulanginya lagi.

5. Gunakan ukuran permen yang lebih besar
Jika anak sudah berhasil menelan permen dengan menggunakan bantuan air saja, maka tingkatkan ukuran permen menjadi sedikit lebih besar. Orangtua sebaiknya tidak menggunakan obat langsung, tapi gunakanlah permen dalam setiap percobaan hingga anak benar-benar berhasil.

6. Gunakan bantuan kue, jeli atau pisang
Jika anak tidak juga bisa menelan permen atau obat tersebut dengan bantuan air saja, maka cobalah membungkus obat dengan kue, makanan jelly atau pisang lalu meletakkannya di mulut dan menelannya dengan bantuan air.

Semoga bermanfaat, wassalam.
-------------------------------
sumber : www.detikhealth.com
baca selengkapnya- Tips Mengajarkan Minum Obat Kapsul Pada Anak

Minggu

Jangan Sepelekan Cacingan Pada Si Kecil

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Siapa mengira, 90 persen anak Indonesia mengidap cacingan? Rendahnya mutu sanitasi menjadi penyebabnya. Pemiskinan fisik hingga IQ loss adalah beberapa akibatnya.

Meski sering dianggap angin lalu, penyakit akibat diserapnya makanan oleh cacing di dalam tubuh sebaiknya tidak diremehkan. Dampaknya bagi si penderita ternyata tak kalah berbahaya ketimbang penyakit lain. Apalagi, yang jadi korban kebanyakan adalah anak-anak.

“Khususnya anak usia dua tahun ke atas yang mulai bermain di lantai/ tanah. Nah, tanahnya itu sudah tercemar (soiled), terutama oleh kotoran manusia,” kata dr Adi Tagor SpA DPH dari RS Pondok Indah Jakarta.

Cacingan merupakan penyakit khas daerah tropis dan sub-tropis, dan biasanya meningkat ketika musim hujan. Pada saat tersebut, sungai dan kakus meluap, dan larva cacing menyebar ke berbagai sudut yang sangat mungkin bersentuhan dan masuk ke dalam tubuh manusia. Larva cacing yang masuk ke dalam tubuh perlu waktu 1-3 minggu untuk berkembang. Cacing yang biasa “menyerbu” tubuh manusia adalah cacing tambang, cacing gelang, dan cacing kremi.

“Di daerah dimana sanitasi lingkungan masih buruk, seperti Indonesia, hampir 90 persen anak-anaknya pasti terkena cacingan,” lanjut Adi.
Di Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan septictank untuk keperluan buang air besar. “Khususnya di Jakarta, karena daerahnya sangat padat, seharusnya tinja langsung dibuang ke tempat penampungan, seperti di Singapura.”

Ketika seorang anak yang cacingan buang air besar di lantai, maka telur atau sporanya bisa tahan berhari-hari, meskipun sudah dipel. “Sebelum dapat rumah, larva tidak akan keluar (menetas). Begitu masuk ke usus, baru ia akan keluar.”

Selain melalui makanan yang tercemar oleh larva cacing, cacing juga masuk ke tubuh manusia melalui kulit (pori-pori). Dari tanah, misalnya lewat kaki anak telanjang yang menginjak larva atau telur. Bisa juga larva cacing masuk melalui pori-pori, yang biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal.

“Setelah menembus kulit, ia masuk ke pembuluh darah vena (balik), lalu menuju paru-paru. Nah, di paru-paru inilah muncul Sindroma Loffler. Anak jadi batuk seperti TBC, berdahak seperti asma. Ini termasuk ke dalam siklus perjalanan cacing.”

Setelah itu, cacing menggigit dinding usus bertelur dengan cepat di usus. “Di usus inilah makanan dipecah menjadi nutrient (zat gizi elementer yang sudah bisa diserap oleh usus). Ini yang “dibajak” oleh cacing. Jadi, cacing itu memang berdomisili di usus, karena ia tidak bisa mencernakan sendiri makanan. Ia harus makan yang sudah setengah cerna.”

Selain siklus normal, cacing juga bisa menyebar ke tempat-tempat lain, seperti hati atau bagian tubuh lain.

Nutrisi Dibajak
Dampak cacingan ternyata tidak sepele. Dari pertumbuhan fisik yang terhambat, hingga IQ loss. Dampak yang paling banyak adalah anemia atau kadar haemoglobin (Hb) rendah. Adi melanjutkan, Hb sangat vital bagi manusia.

“Fungsinya seperti alat angkut, seperti truk, yang membawa oksigen dan makanan dari usus ke seluruh organ tubuh,” jelas Adi yang mengibaratkan fungsi kerja Hb yang seperti Bulog yang mengantar beras. “Kalau truk-nya sedikit, ya kiriman berasnya akan telat. Begitu pun pada orang yang anemia. Suplai oksigen dan nutrient ke otak sedikit, ke ginjal sedikit.”

Padahal, seorang anak yang sedang tumbuh membutuhkan banyak nutrient. “Nutrisi itu dibagi dua, yaitu makro nutrient (karbohidrat, lemak, protein, air) dan mikro nutrient (vitamin dan mineral). Nah, ini yang dibajak. Jadi, yang gemuk cacingnya, bukan anaknya,” tandas Adi. “Di dalam tubuh, cacing-cacing ini akan beranak lagi, lagi, dan lagi. Kadang-kadang, kalau menggumpal, bentuknya seperti bola. Bisa juga terjadi “erratic”, cacing keluar keluar lewat hidung atau mulut.”

Anemia membuat anak gampang sakit karena tidak punya daya tahan. “Gimana mau sehat kalau zat-zat untuk membuat daya tahan, terutama protein, sudah dibajak di usus oleh cacing,” lanjutnya. Anak juga akan kehilangan berat badan, dan prestasi belajar turun.

Berakibat fatal
Cacingan juga bisa berakibat fatal. “Bisa ke empedu, meski jarang, atau bikin usus bolong. Fatalnya memang tidak secara langsung, tapi karena fisiknya lemah, daya tahan turun, maka penyakit lain pun masuk. Nah, penyakit lain inilah yang bikin fatal.”

Gejala cacingan biasanya ditandai dengan sakit perut, diare berulang, dan kembung. “Seringkali juga ada kolik yang tidak jelas dan berulang,” jelas Adi. Kalau sudah parah, “Muka anak akan tampak pucat dan badan kurus. Ini berarti sudah terjadi pemiskinan secara fisik,” lanjut dokter spesialis anak yang juga pemegang diploma kesehatan publik dari Singapura ini.

Kapan orangtua membawa anak ke dokter?
Di daerah tropis dan sub-tropis, apalagi di daerah yang sanitasinya buruk, hampir semua anak pasti cacingan. Di daerah miskin, angka cacingan pada anak bahkan dipastikan bisa 100 persen.
“Jadi, nggak perlu diperiksa, pasti cacingan. Oleh karena itu, setiap enam bulan sekali pada masa usia tumbuh, yaitu usia 0 sampai sekitar usia 15 tahun, anak diberi obat cacing.” Jangka waktu enam bulan ini untuk memotong siklus kehidupan cacing.

Dewasa Juga Cacingan
Menurut Adi Tagor, orang dewasa pun bisa cacingan. “Obat cacingnya untuk orang dewasa juga ada, tapi diberikan setahun sekali.” Yang membedakan cacingan pada anak dan pada dewasa adalah, anak-anak masih tumbuh dan berkembang, sementara orang dewasa sudah tidak lagi tumbuh dan berkembang. “Orang dewasa juga masih bisa survive, bisa melawan sendiri cacing yang ada.”

Yang harus dicermati adalah, kira-kira 60-80 persen penyakit yang terjadi pada usia dewasa dimulai di usia pertumbuhan. Misalnya, anemia kronis akibat cacingan. Ini akan membuat jumlah sel otak berkurang karena kekurangan nutrisi selama masa tumbuh kembang.

Akibatnya, ketika dewasa, kualitas fisik dan IQ orang tersebut tentu akan berkurang juga. Contoh lain, ketika kecil terkena penyakit infeksi yang tidak ketahuan. “Setelah dewasa sakit ginjal, dan sebagainya.”

Semoga bermanfaat, wassalam.

sumber : doktersehat.com
baca selengkapnya- Jangan Sepelekan Cacingan Pada Si Kecil

Kamis

Tips Mengatasi Muntah Pada Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Pengertian
Muntah adalah keluarnya isi lambung sampai ke mulut. Isi muntahan dapat berupa cairan bercampur makanan atau cairan lambung saja. Muntah pada anak sering menimbulkan kecemasan bagi kita. Hal tersebut sangat wajar karena muntah yang terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) yang merupakan salah satu kondisi kegawatdaruratan pada anak.


Mekanisme Terjadinya Muntah
Muntah terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks. Terjadinya muntah dikontrol oleh pusat muntah yang ada di susunan saraf pusat (otak) kita. Muntah terjadi apabila terdapat kondisi tertentu yang merangsang pusat muntah. Rangsangan pusat muntah kemudian dilanjutkan ke diafragma (suatu sekat antara dada dan perut) dan otot-otot lambung, yang mengakibatkan penurunan diafragma dan kontriksi (pengerutan) otot-otot lambung. Hal tersebut selanjutnya mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam perut khususnya lambung dan mengakibatkan keluarnya isi lambung sampai ke mulut.

Beberapa kondisi yang dapat merangsang pusat muntah di antaranya berbagai gangguan di saluran pencernaan baik infeksi (termasuk gastroenteritis) dan non infeksi (seperti obstruksi saluran pencernaan), toksin (racun) di saluran pencernaan, gangguan keseimbangan, dan kelainan metabolik.

Penyebab Muntah
Muntah adalah salah satu gejala dari suatu penyakit. Banyak penyakit pada anak yang dapat menyebabkan muntah. Sebagian besar muntah pada anak disebabkan gastroenteritis virus. Namun tidak mudah bagi orang tua untuk mengetahui penyebab muntah secara pasti. Oleh karena itu periksakan anak anda ke dokter untuk mengetahui penyebab muntah (diagnosis) dan penanganannya di rumah.

Berikut ini adalah kemungkinan penyebab muntah pada anak :
  • Gastroenteritis akut
  • Food poisoning
  • Stenosis pilorik
  • Apendisitis akut
  • Obstruksi intestinal (penyumbatan saluran penceranaan)
  • Penyebab muntah lainnya: migrain, sakit kepala, flu, ISPA, meningitis, tumor kepala, cedera kepala, dan lain-lain (masih banyak penyebab muntah yang tidak bisa saya sebutkan secara detail)

Perlukah Obat Anti Muntah?
Menghentikan muntah bukanlah tujuan utama penanganan muntah. Muntah merupakan gejala dari suatu penyakit. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui penyebab muntah (diagnosis) dan memberikan terapi sesuai dengan penyebabnya. Sebagai contoh, apabila terjadi obstruksi (penyumbatan) saluran pencernaan diperlukan tindakan bedah.

Pada keadaan infeksi saluran pencernaan (gastroenteritis) dan keracunan (makanan, bahan kimia, dan lain-lain) muntah sebetulnya merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Melalui muntah, tubuh berupaya mengeluarkan berbagai racun yang terdapat dalam lambung. Mekanisme pertahanan tubuh yang alami tersebut serupa dengan yang terjadi pada diare.

Oleh karena itu, muntah pada anak yang disebabkan gastroenteritis dan keracunan makanan tidak dianjurkan untuk diberikan obat anti muntah. Selain itu, belum terdapat bukti klinis yang cukup kuat yang mendukung efektivitas obat anti muntah pada gastroenteritis akut. Bila anda bermaksud memberikan obat antimuntah, diskusikan masalah tersebut dengan dokter anda.

Obat anti muntah dapat diberikan pada kondisi tertentu seperti muntah yang disebabkan kemoterapi. Apabila penyebab muntah tidak diketahui maka tidak dianjurkan untuk memberikan obat anti muntah.

Penanganan Muntah di Rumah
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan di rumah apabila anak anda muntah:
  • Tetap tenang dan jangan panik.
  • Jangan memberikan obat muntah tanpa anjuran dokter. Diskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaatnya bila akan memberikan obat muntah.
  • Posisikan anak pada posisi telungkup atau miring (miring ke kiri atau ke kanan) untuk menghindari isi muntahan masuk ke saluran napas.
  • Perhatikan tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi adalah keadaan tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi dapat terjadi apabila anak muntah terus-menerus. Dehidrasi yang berat dapat mengancam nyawa.
  • Tetap berikan cairan. Pemberian cairan (minum) sangat penting untuk mencegah anak dehidrasi. Apabila anak menolak, tetap bujuk anak untuk minum. Untuk Bayi, bila anda masih menyusui, berikan ASI. Dokter mungkin akan menambahkan cairan elektrolit (oralit). Bila bayi anda mendapatkan susu formula, dokter mungkin akan menggantikan sementara susu formula dengan oralit selama 12-24 jam pertama, atau menganjurkan untuk memberikan susu formula yang 2 kali lebih encer dibandingkan susu formula yang biasa diberikan. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan air, air bercampur gula (1 sendok teh gula dalam 120 ml air), dan oralit. Berikan cairan dalam jumlah sedikit-sedikit tapi sering (1 sendok teh tiap 1-2 menit). Apabila toleransi anak baik (tidak muntah lagi), tingkatkan jumlah cairan secara bertahap. Apabila anak tetap muntah, tunggu 30-60 menit terhitung sejak muntah terakhir, lalu berikan 1 sendok teh cairan tiap 1-2 menit. Pemberian cairan dalam jumlah sedikit namun frekuensinya sering relatif lebih mudah ditoleransi anak dari pada pemberian dalam jumlah banyak sekaligus.
  • Modifikasi pola makan. Hindari pemberian makanan yang padat/keras dan berlemak karena makanan tersebut relatif lebih lama dicerna dan dapat merangsang muntah.


Kapan Harus Ke Dokter?
Periksakan anak anda ke dokter apabila :
  • Usia anak < 6 bulan Usia anak > 6 bulan dan suhu badan > 38,5°C
  • Terdapat tanda dehidrasi
  • Muntah berlangsung lebih dari 8 jam atau muntah menyembur
  • Muntah bercampur darah
  • Buang air besar bercampur darah
  • Belum buang air kecil dalam 8 jam terakhir
  • Anak menelan benda beracun/berbahaya
  • Leher anak kaku
  • Anak tampak lemah
  • Muntah disertai nyeri perut
  • Muntah disertai perut kembung dan tegang

Semoga bermanfaat, wassalam

Referensi:
Chandran L, Chitkara M. Vomiting in Children: Reassurance, Red flag, or Referral? Pediatr. Rev. 2008; 29; 183-92.
Treating Vomiting. http://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Treating-Vomiting.aspx
Vomiting and Diarrhea in Children. http://familydoctor.org/online/famdocen/home/children/parents/common/stomach/196.html
sumber:http://www.arisclinic.com/2011/04/mengatasi-muntah-pada-anak/
baca selengkapnya- Tips Mengatasi Muntah Pada Anak

Selasa

Waspada, Facebook Dan Twitter Membuat Anak Malas Belajar!


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sebuah survei digelar di Australia menanyakan pada para orangtua tentang efek Facebook dan Twitter pada anak-anak. 65% orangtua di sana percaya, Facebook dan Twitter membuat anak mereka malas belajar.

Survei tersebut digelar oleh Newspoll untuk Telstra Cyber-safety Research Report. Survei diikuti oleh orangtua yang memiliki anak berusia 10-17 tahun.

Dari survei itu terungkap, mereka yang jadi malas belajar karena Twitter dan Facebook adalah anak berusia remaja 14-17 tahun. Menurut para orangtua, anak-anak mereka jadi teralihkan perhatiannya dari pekerjaan rumah (PR) mereka.

1/4 orangtua yang menjadi responden penelitian itu mengestimasi, anak-anak mereka menghabiskan waktu setidaknya tujuh jam seminggu atau sama dengan sejam setiap harinya menjelajahi situs jejaring sosial.

Melihat hasil survei di atas, ahli internet sehat Dr Martyn Wild memberi saran untuk para orangtua agar menaruh komputer atau laptop di area yang bisa dilihat semua anggota keluarga. Hal itu agar anak-anak yang masih dalam usia sekolah bisa lebih fokus pada pelajaran mereka.

"Biasanya orangtua tidak mengizinkan anak-anak mereka bermain dengan teman sepanjang hari terutama di malam sekolah. Tapi sekarang mereka melakukannya secara online, di depan orangtua mereka sendiri," ujar Dr Wild seperti dilansir Get Parenting.

Agar anak tak kecanduan situs jejaring sosial, solusinya bukan dengan mematikan koneksi internet di rumah. "Tapi terapkan kebiasaan baru yang baik pada anak dan beritahu anak tentang manfaat internet yang sebenarnya," jelas sang ahli lagi.

Namun untuk orangtua yang memiliki anak remaja, orangtua sebaiknya memberikan kepercayaan pada anak untuk menyeimbangkan kehidupan mereka antara sekolah dan bermain. Tentu pemberian kepercayaan ini harus tetap dalam pengawasan apakah memang anak mampu bertanggungjawab atau tidak.

Bagaimana agar orangtua memonitor saat anak menjelajahi internet? Berikut ini tips dari Effendy Ibrahim, Symantec Norton Regional Head of Asia South Region (Internet Safety Advocate), seperti dilansir detikinet:

1. Jadilah orang yang melek teknologi dan berinvestasilah pada piranti lunak keamanan yang komprehensif, terupdate serta berbayar. Sudah tak cukup lagi hanya memiliki solusi antivirus, harus ada juga firewall dua arah, enkripsi password, tollbar anti-phishing dan update rutin. Piranti keamanan yang Anda punya harusnya memiliki fitur berbasis reputasi yang terbaru, agar kemampuan deteksi program jahat barunya jauh melampaui solusi tradisional.

2. Letakkan komputer di ruang keluarga, bukan di kamar pribadi. Jika memakai jaringan nirkabel, amankan dengan password dan jangan biarkan komputer yang tak dikenal mengaksesnya.

3. Bangun sebuah kesepakatan soal penggunaan internet. Seringlah berbincang dengan anak-anak dan buat kesepakatan yang realistis. Lakukan dialog soal siapa, apa dan di mana anak-anak online tapi jangan jadikan ini sebuah interogasi, lakukanlah dengan menyenangkan. Contohnya, dorong semua orang di keluarga untuk membuka situs keamanan seperti Norton Safe Web yang memiliki komunitas yang saling bekerjasama melaporkan situs berbahaya dan phishing. Satu hal lagi, jika diminta 'menyetujui' atau 'menolak' akses sebuah aplikasi ke internet, pastikan bahwa hal pertama yang dilakukan adalah menolaknya kecuali anda benar-benar yakin bahwa situs yang diaksesnya otentik dan aman.

4. Pahamilah Jejaring Sosial. Tahun 2009 adalah tahun terjadinya serangan baik pada situs jejaring sosial dan penggunanya, dan hal ini akan berlanjut di 2010. Dorong anak-anak untuk berhati-hati saat mengklik tautan yang dikirimkan oleh 'teman' mereka -- gaya bahasa yang berbeda, janggal dan tak lazim biasanya menunjukkan itu pesan palsu.

5. Bantu anak-anak melindungi informasi pribadi mereka. Atur pilihan privasi pada level paling ketat. Dorong anak-anak untuk tidak memberikan informasi pribadi tentang dirinya atau orang lain.

6. Lindungi password anak-anak anda. Selalu gunakan password yang kuat dengan kombinasi huruf dan angka, dan ubah secara rutin.

7. Sering-sering periksa rekam jejak penggunaan internet Anda.

8. Luangkan waktu untuk online bersama anak-anak.

9. Ajarkan etika dunia cyber pada anak-anak.

10. Ajari anak-anak untuk memberitahukan pada orangtua, guru atau orang dewasa yang dipercaya jika mereka merasa tak nyaman dengan hal apapun yang mereka lihat di komputer.

Semoga bermanfaat, wassalam.


pic: thinkstock
sumber: wolipop.com
baca selengkapnya- Waspada, Facebook Dan Twitter Membuat Anak Malas Belajar!

Minggu

Persahabatan Elang dan Kura-Kura

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Untuk anak-anak dan adik-adik hari Minggu ini, yuk dengarkan dongeng "Persahabatan Elang dan Kura-Kura":


Pada dahulu kala hiduplah seekor kura-kura dan seekor burung elang. Walaupun sang kura-kura dan elang jarang bertemu karena sang kura-kura lebih banyak menghabiskan waktu disemak-semak sedangkan sang elang lebih banyak terbang, namun tidak menghalangi sang elang untuk selalu mengunjungi teman kecilnya yang baik hati, sang kura-kura.

Keluarga sang kura-kura sangat ramah dan selalu menyambut kedatangan sang elang dengan gembira. Mereka juga selalu memberi sang elang makanan dengan sangat royalnya. Sehingga sang elang selalu berkali-kali datang karena makanan gratis dari keluarga kura-kura tersebut. Setiap kali sehabis makan dari keluarga kura-kura sang elang selalu menertawakan sang kura-kura : "ha ha betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makanan yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung"

Karena begitu seringnya sang elang menertawakan dan dengan egoisnya menghabiskan makanan sang kura-kura, maka seluruh hutan mulai menggunjingkan sikap sang elang tersebut. Para penghuni hutan tersebut merasa tidak suka dengan sikap seenaknya sang elang kepada sang kura-kura yang baik hati. Suatu hari seekor kodok memanggil kura-kura yang sedang berjalan dekat sungai. "Hai temanku sang kura-kura, berilah aku semangkok kacang polong, maka aku akan memberikan kata-kata bijak untukmu" seru sang kodok. Setelah menghabiskan semangkuk kacang polong dari sang kura-kura, sang kodok berkata lagi: "kura-kura, sahabatmu sang elang telah menyalahgunakan persahabatan dan kebaikan hatimu. Setiap kali sehabis bertamu di sarangmu, selalu saja dia mengejekmu dengan berkata " ha ha betapa bodohnya si kura-kura, aku dapat merasakan kenikmatan dari makan yang selalu dia berikan, namun tidak mungkin dia dapat merasakan nikmatnya makananku karena sarangku yang terletak jauh diatas gunung". Pada suatu hari nanti sang elang akan datang kembali dan akan meminta sekeranjang makanan darimu dan berjanji akan memberikan makanan kepadamu dan anak-anakmu"

Benarlah yang dikatakan oleh sang kodok, sang elang datang dengan membawa keranjang dan seperti biasanya sang elang menikmati makanan dari sang kura-kura. Sang elang berkata: "hai temanku kura-kura, ijinkan aku mengisi keranjangku dengan makanan darimu, maka akan kukirimkan kepada anak istriku dan istriku akan memberimu makanan buatannya untuk istri dan anakmu". Kemudian sang elang terbang dan kembali menertawakan sang kura-kura. Maka segeralah sang kura-kura masuk kedalam keranjang tersebut dan ditutupi dengan sayuran buah-buahan oleh istrinya, sehingga tidak terlihat. Ketika sang elang kembali, istri sang kura-kura mengatakan bahwa suaminya baru saja pergi dan memberikan keranjang penuh berisi makanan kepada sang elang. Sang elang segera bergegas terbang sambil membawa keranjang tersebut.

Kembali dia menertawakan kebodohan sang kura-kura. Namun kali ini sang kura-kura mendengar sendiri perkataannya. Sampailah mereka di sarang sang elang, dan sang elang segera memakan isi keranjang tersebut sampai habis. Betapa terkejutnya melihat sang kura-kura keluar dari keranjang tersebut. "Hai temanku sang elang, engkau sudah sering mengunjungi sarangku namun belum pernah sekalipun aku mengunjungi sarangmu. Kelihatannya akan sangat berbahagianya aku kalau dapat menikmati makananmu seperti engkau menikmati makananku." Betapa marahnya sang elang karena merasa tersindir. Dengan marah ia mematuk sang kura-kura.Namun berkat batok rumah sang kura-kura yang keras, kura-kura tidak dapat dipatuk oleh sang elang. Dengan sedihnya sang kura-kura berkata: "Aku telah melihat persahabatan macam apa yang engkau tawarkan padaku hai sang elang. Betapa kecewanya aku. Baiklah antarkan aku kembali ke sarangku dan persahabatan kita akan berakhir." Sang elangpun berkata :"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan membawamu pulang" Namun timbul pikiran jahat pada diri sang elang. "Aku akan menjatuhkanmu dan memakan sisa-sisa dirimu" pikirnya lagi.

Begitulah, sang kura-kura memegang kaki sang elang yang terbang tinggi. "lepaskan kakiku" seru sang elang marah. Dengan sabar sang kura-kura menjawab: "Aku akan melepaskan kakimu apabila engkau sudah mengantarkanku pulang ke sarangku" dengan kesal sang elang pun terbang tinggi, menungkik dan menggoyang-goyangkan kakinya dengan harapan sang kura-kura akan jatuh. Namun tidak ada gunanya. Akhirnya dia menurunkan sang kura-kura di sarangnya, dan segera terbang tinggi dengan perasaan malu.

Ketika sang elang terbang, sang kura-kura berseru : " Hai temanku persahabatan membutuhkan rasa saling membagi satu dengan lainnya. Aku menghargaimu dan kaupun menghargaiku. Namun bagaimanapun, sejak engkau menjadikan persahabatan kita hanya permainan, mentertawakan keramahan keluargaku dan aku maka sebaiknya engkau tidak usah lagi datang kepadaku".

Selamat mendongeng, wasaalam.

sumber cerita : dongeng arti sebuah persahabatan
baca selengkapnya- Persahabatan Elang dan Kura-Kura

Jumat

Penyebab Umum Bayi Susah Tidur

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Tidur merupakan salah satu faktor tumbuh kembang bayi. Dimana saat bayi tidur semua otot-otot bekerja sesuai dengan kedudukannya. Membuat tidur bayi itu tidak mudah, banyak hal yang harus kita lakukan. Kadang tidur pada bayi kurang maksimal, ada saja hal-hal yang membuat mereka terganggu pada saat tidur sehingga membuat bayi susah tidur alias rewel.

Berikut penyebab umum bayi susah tidur:

baca selengkapnya- Penyebab Umum Bayi Susah Tidur

Kamis

Brain Game Kreatif "AKU SIAPA?", Untuk Anak TK

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Game ini berguna untuk meningkatkan daya ingat lho. Yuk .. bermain game yuuuk ..

baca selengkapnya- Brain Game Kreatif "AKU SIAPA?", Untuk Anak TK

Rabu

Dampak Negatif Mengancam Anak

Assalamaualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Mengancam supaya anak patuh adalah salah satu bentuk paksaan yang identik dengan sikap otoriter. Tentunya sikap ini sangat tidak dianjurkan dalam mendidik anak. Anak yang terdidik dengan pola asuh otoriter akan tumbuh dengan kepribadian hasil bentukan orang tua alias tidak natural. Akibatnya mungkin saja potensi anak yang lain, yang sebenarnya bisa menjadi besar, malah terpendam begitu saja.

Selain itu, kepatuhan anak ketika melakukan apa yang diminta pun bukan karena kesadaran melainkan karena ketakutan yang muncul dalam dirinya. Alhasil anak tidak memahami alasan dari segala sesuatu yang harus ia lakukan. Seperti anak mandi karena dia takut didatangi polisi.

Bentuk-bentuk ancaman seperti ini, kata Any Reputrawaty, Psi., dari RS Persahabatan, Jakarta Timur, menimbulkan banyak dampak negatif pada anak, antara lain:

* Tidak mencerdaskan
Ancaman tidak membuat anak mengerti tentang apa yang harus dia lakukan. Padahal mandi adalah aktivitas membersihkan tubuh dari kotoran dan keringat yang kalau dibiarkan membuat tubuhnya tidak nyaman. Dengan mandi anak bisa kembali bugar, sehat, sehingga bisa beraktivitas lebih baik. Nah, kalau perintah mandi dibarengi dengan ancaman tentu hal ini tidak akan mencerdaskan anak. Dia mematuhinya semata-mata karena takut bukan karena tahu alasan yang sebenarnya.

* Membangkang
Jika kepatuhan anak dilandasi rasa takut terhadap ancaman, maka di saat sumber ketakutan itu tidak ada, kepatuhannya sangat mungkin berganti dengan ketidakpatuhan. Saat ia
hanya didampingi pengasuh misalnya, sangat sulit memintanya melakukan aktivitas rutin, seperti mandi, makan, dan beristirahat. Berarti apa yang selama ini dilakukan tidak berjalan efektif.
Tak jarang anak mencari alternatif pelepasan emosinya di tempat lain. Bila di rumah tidak bisa, mungkin dia akan melakukannya di playgroup, di rumah tetangga, di rumah nenek, dan lainnya, dimana dia tidak menemukan sosok orang tuanya.

* Hubungan dengan orang tua tidak lekat
Ancaman seringkali sangat menakutkan buat anak. Apalagi bila mimik yang ditunjukkan orang tua tampak begitu mengerikan. Dampaknya, mungkin saja anak merasa orang tuanya sendiri yang menjadi ancaman. Bila ini terjadi tentu akan sangat merugikan anak. Orang tua sebagai pihak yang seharusnya paling dekat dengan anak, memberikan pengasuhan, pendidikan dan perlindungan justru menjadi sumber ketakutannya. Tentu saja, kondisi ini membuat hubungan anak dengan orang tua renggang.

Bisa juga terjadi sebaliknya, anak semakin lekat dengan orang tua karena ancaman membuat anak merasa lingkungannya sangat tidak aman, ada genderuwo, ondel-ondel, orang gila, anjing galak, dan sebagainya. Tak mustahil anak akan selalu mengekor ke mana pun orang tua pergi.
Jadi kelekatan yang tumbuh merupakan bentuk ketergantungan yang didasari perasaan tidak aman.

* Penakut
Ketakutan yang sering dialami anak, mungkin saja akan membentuk pribadi yang penakut. Anak selalu merasa tidak aman karena ada bayang-bayang ancaman yang selalu saja terngiang di telinganya. Ketakutan yang berlebihan ini tentu akan menghambat pertumbuhan kreativitas anak karena dia tidak bisa mengembangkan kemampuannya secara optimal.

* Berpikir negatif
Seharusnya, anak didorong untuk memiliki konsep yang positif terhadap hal-hal yang memang positif. Polisi misalnya, seharusnya tidak ditakuti karena tugas utamanya justru melayani masyarakat. Demikian juga dengan ondel-ondel dan badut, meskipun bentuknya mungkin terlihat aneh sebenarnya mereka diciptakan untuk menghibur, tidak layak untuk ditakuti. Namun karena pembentukan citra negatif lewat ancaman dilakukan terus-menerus maka konsep berpikir anak mengenainya pun akan negatif.

Semoga bermanfaat, wassalam.
-------------------------------
sumber: nakita
baca selengkapnya- Dampak Negatif Mengancam Anak

Bijaklah Menghadapi Anak Yang Tidak Naik Kelas/Tidak Lulus Ujian?

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Kata-kata "Tidak naik kelas atau tidak lulus" sekarang ini menjadi kata-kata yang paling dicemaskan dan ditakuti oleh para pelajar juga orang tuanya. Lalu bagaimana bila hal tersebut benar terjadi pada anak kita? Panik atau marah kepada anak? Tentunya sikap tersebut akan menambah beban pada anak kita bahkan bisa menjadikan anak kita stress? Lalu bagaimana?

Menghadapi hal tersebut memang tidak mudah, dibutuhkan kesabaran dan pengertian orang tua untuk memahami apa yang terjadi pada anak kita. Sering kita mendengar pepatah bijak," KEGAGALAN adalah KESUKSESAN yang TERTUNDA!!!" Menurut saya, pepatah itu benar adanya, karena gagal kemarin, masih ada hari ini dan hari esok. Tinggal bagaimana kita mempersiapkan agar lebih baik dari dari kemarin. Lagipula kesuksesan seseorang, tidak hanya ditentukan oleh akademik saja. Masih banyak bakat-bakat anak kita yang lain, seperti bakat olah raga, musik, melukis atau bisnis.

Ada pepatah bijak lain,"Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, namun hari ini adalah anugerah". Benar, karena salah satu anugerah dalam hidup adalah kehadiran anak-anak kita di dunia ini. Akankah kita kecewa dengan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita. Sebagai orang tua haruslah kita menyadari bahwa di dalam proses perkembangan anak, tentu tak semuanya akan berjalan mulus atau sesuai dengan kehendak orangtua, bahkan kehendak anak sendiri. Bila menemui hambatan, apa salahnya kalau kita memperbaikinya.

Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

  • Saat anak hendak mau melihat hasil kelulusannya, berilah pelukan pada anak dengan memberikan pesan terhadap anak untuk tetap tenang, berdoa. Katakan," Tidak usah takutdan kecewa, jika tidak lulus. Sebab, kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda!"

  • Tumbuhkan keyakinan untuk membantu sang anak memupuk keyakinannya. Yakinkan pada anak kalau dia bukanlah anak yang "bodoh" hanya gara-gara tinggal kelas. Tetap tunjukkan penghargaan Anda pada usaha anak, walaupun kali ini ia gagal meraih kesuksesannya.

  • Evaluasi kembali apa penyebab anak tidak naik kelas. Apaka memang pengaruh lingkungan di sekolah lama sangat buruk, dan kalau itu penyebabnya sebaiknya anak memang pindah sekolah saja.

  • Support semangat belajar kembali, seperti: belajar bersama (sesibuk apapun kita), mengikutkan les/bimbingan belajar yang ada, asalkan memang itu menjadi kebutuhannya untuk meningkatkan kemampuan akademis.

  • Katakan dan terapkan pada pola pikir anak kita,"TIDAK ADA KATA TERLAMBAT". Segalanya bisa terjadi jika terus berusaha. Karena, kesuksesan tak akan tercapai jika tak pernah terjadi kesalahan sebelumnya. Ajarkan selalu kepada anak, untuk belajar dari kegagalannya. Jangan meratapi tetapi segeralah bangkit kembali!


Semoga bermanfaat, wassalam.
baca selengkapnya- Bijaklah Menghadapi Anak Yang Tidak Naik Kelas/Tidak Lulus Ujian?

Senin

Anak Jalanan juga Mau Sekolah!


Memperingati Hari Pendidikan 2 Mei 2011, hari ini.

Seorang bocah berjalan dengan langkah gontai di lampu merah Simpang Siur, Kuta. Tiap mobil yang datang dari arah Sanur ini ia dekati. Tangannya menengadah minta belas kasihan. Ada yang memberikan uang, ada yang tidak. Raut wajah bocah itu datar. Tak ada kesan sumringah saat diberikan atau mesem jika tak diberikan.

“Kamu tidak sekolah?” tanya seorang pengemudi saat si bocah itu mendekati mobilnya. Jika disesuaikan dengan waktu, seharusnya bocah yang usianya sekitar 12 tahun ini bersekolah di SD. Si bocah menggelengkan kepala. Tak ada kata-kata yang dikeluarkan. Ia hanya mengandalkan gelengan kepala untuk menegaskan dirinya memang tak bersekolah.

Ketika ditanya dimana orangtuanya, ia juga menggeleng. Seolah tahu akan ditanya-tanya lagi, ia memilih meninggalkan mobil dan mencari mobil lain yang bersedia memberikan sedekah. Itu hanya potret kecil, ternyata di Bali ada anak jalanan yang tak bersekolah.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali A.A. Anom Wartawan mengatakan, jumlah anak jalanan riil yang tercatat 44 orang. “Tetapi, mereka ini mobilitasnya tinggi. Kadang di lokasi A, besoknya di lokasi B. Jadi ada kemungkinan jumlahnya lebih dari itu,” tandasnya.

Anak-anak jalanan ini memang perlu mendapat perhatian. Apalagi jika usia mereka usia sekolah. Kalau ini dibiarkan, mereka tidak akan pernah mengenyam dunia pendidikan. “Kami akui saat ini belum punya program untuk memberikan pendidikan kepada anak jalanan ini,” kata mantan Kepala Dinas Tenaga Kerja Bali ini.

Walaupun belum ada program dari pemerintah, ternyata ada lembaga sosial di Bali yang peduli dengan pendidikan anak-anak jalanan. Lembaga bernama Yayasan Peduli Kasih Anak (YKPA).
“Kami ingin memberi kontribusi positif dalam mengatasi masalah-masalah sosial dengan mendirikan yayasan ini. Kami ingin anak jalanan juga mendapat pendidikan. Ternyata, memang mereka mau sekolah. Selama ini kendalanya, mereka disuruh berkeliaran atau menjadi pengemis untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah. Ada juga yang dipaksa orangtuanya untuk mengemis. Ketika disekolahkan mereka malah senang.” ungkap Putu Etiartini, ketua YKPA.

Perempuan asal Tabanan ini mengatakan pihaknya menampung 21 anak jalanan. Mereka disekolahkan, diberikan keterampilan agar punya modal untuk mengarungi kehidupan dan bisa hidup layak. “Dulu kami pernah buat sekolah pantai. Kami lakukan di daerah Legian. Anak-anak jalanan yang ada di Kuta dan Legian kami kumpulkan lalu mereka kita ajak belajar bersama di pantai. Belajar membaca, menulis, dan berhitung. Tetapi, sekarang sudah tidak jalan lagi. Kami kesulitan mencari lokasi,” tandasnya.

Dua anak jalanan yang ditampung di YKPA adalah Jeklin (8) dan Pika (12). Jeklin berasal dari Pedahan, Karangasem. Dulu ia menggelandang di pantai Kuta sembari menjual gelang. “Saya cuma ikut-ikutan saja, diajak teman-teman. Orangtua juga jualan. Lalu bertemu dengan pengurus YKPA. Saya diajak ke yayasan, dikasi makan bahkan disekolahkan di SD 3 Padangsambian,” ujar siswi kelas 1 yang punya prestasi sebagai juara 2 di kelasnya. Di yayasan, Jeklin juga mendapat keterampilan membuat kartu nama dan boneka.

Pengalaman Pika lain lagi. Sedari kecil ia mengalami cacat di kaki kanannya hingga membuatnya sulit berjalan. Ia kerap digendong ayahnya untuk berkeliling mencari nafkah. Dalam satu hari, mereka bisa mengumpulkan uang Rp 40 ribu. “Paling apes kalau ditangkap hansip. Tetapi, kami tidak kapok, Setelah dilepaskan, kami mengemis lagi. Pernah sampai pukul 04.00 kami keliling,” ujarnya mengenang masa lalunya.

Nasib Pika beruntung. Ia bertemu YKPA dan diajak tinggal di rumah singgah milik yayasan. Bahkan Pika diajak berobat untuk mengobati kakinya. Tercatat empat kali ia menjalani operasi agar kondisinya membaik.

“Saya bersyukur bisa mendapatkan tempat yang layak dan memiliki banyak teman. Saya tidak mau mengemis lagi. Saya ingin belajar agar menjadi orang sukses,” kata Pika yang memilih ikut program Kejar Paket dan sedang belajar bermain violin. –wah.

---------------------------------------
sumber: http://pelangitujuh.wordpress.com/2010/12/11/anak-jalanan-juga-mau-sekolah/
baca selengkapnya- Anak Jalanan juga Mau Sekolah!

Mencegah Gigi Keropos Pada Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Gigi merupakan gambaran kesehatan tubuh seorang anak. Pada anak tertentu, gigi bisa rapuh atau mudah keropos meski rajin sikat gigi dan menjaga makanan. Konon kondisi ini ada hubungannya dengan keturunan.

Gigi adalah salah satu alat bantu pencernaan, yang juga merupakan pintu masuk dari seluruh kuman-kuman dan bakteri dari luar tubuh. Oleh karena itu, kesehatan mulut dan gigi, sangat penting untuk dilakukan. Hanya saja, anak-anak sering mengalami berbagai keluhan, misalnya gigi berlubang, gusi berdarah dan juga gigi keropos.

Gigi keropos, menurut drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D., sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. "Pada anak-anak, umumnya pada saat mereka masih memiliki gigi susu," jelas Dosen di Fakultas Kedokteran Kesehatan Gigi Universitas Indonesia, Jakarta ini. Yang paling sering terjadi, keroposnya gigi balita, akibat banyaknya plak yang menumpuk akibat banyaknya sisa susu yang menempel pada gigi.

Anak-anak yang suka memakan makanan yang manis-manis atau permen, dan diperparah dengan kurangnya orangtua memperhatikan kebersihan gigi si kecil, menyebabkan gigi menjadi mudah berlubang bahkan keropos. "Gigi susu yang keropos ini, nantinya masih bisa diganti dengan gigi tetap." Hanya saja pada beberapa anak yang telah mempunyai gigi tetap, ada yang tetap mengalami gigi keropos, meski rajin sikat gigi dan menghindari makanan yang manis-manis.

Kerusakan Struktur Gigi
Secara struktur, gigi terdiri dari mahkota gigi, akar gigi, dan leher gigi yang ditutupi oleh gusi. "Semua bagian rongga mulut tersebut, apabila tidak dipelihara dengan baik akan mudah terserang oleh penyakit," terangnya. Terjadinya gigi keropos, lanjut Risqa, secara kedokteran disebut dengan Radang gigi Gangraena Pulpa atau Pulpitis.

Kekeroposan ini, terjadi akibat adanya kerusakan pada struktur gigi yang berdampak pada email (lapisan keras yang melindungi gigi) dan lapisan terluar dari gigi, yang terus menjalar pada lapisan dentin dan pulpa. Secara umum, gigi keropos bisa terjadi akibat beberapa sebab. "Timbunan plak dari makanan dan kurang asupan kalsium dan mineral, bisa mengakibatkan gigi keropos. Bahkan pada sebagian orang, gigi keropos juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan," ungkapnya lagi.

Umumnya, gigi keropos banyak disebabkan oleh adanya plak yang tidak dibersihkan. "Plak yang tidak dibersihkan dari lapisan luar gigi, akan menjadi tempat berkumpulnya mikroorganisme, dimana mikroorganisme tersebut akan mengeluarkan zat yang bersifat asam." Plak terjadi akibat terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat (gula dan makanan yang mengandung perekat), seperti roti, sereal, susu, soda, buah-buahan, kue, atau permen yang tersisa pada gigi.

Bakteria yang tinggal di dalam mulut akan mencerna makanan-makanan ini, dan merubahnya menjadi acids (asam). Bakteria, asam, sisa makanan dan air liur yang menyatu pada plak, akan menempel erat pada gigi. Asam yang dikeluarkan oleh plak, lama kelamaan akan mengikis lapisan lembut email pada gigi, dan menyebabkan timbulnya lubang pada gigi, yang disebut Calvities atau Caries. "Kekeroposan terjadi akibat zat asam yang menghancurkan jaringan lunak (misalnya gingiva)."

Mikroorganisme - salah satunya streptococcus Mutant - bersifat menghancurkan jaringan email, disamping itu mikroorganisme ini juga mendukung perubahan plak yang tidak dibersihkan, lama kelamaan bisa menjadi karang gigi. "Bila kondisi ini dibiarkan, maka kerusakan ini akan terus menjalar ke bagian dentin dan pulpa," terangnya.

Bila kerusakan sudah mengenai dentin dan pulpa, apalagi bila sudah mengenai syaraf gigi yang menyebabkan gigi membusuk dan matinya syaraf pada gigi Gangraena atau Necrosis," terangnya. Bila syaraf gigi mati, maka lambat laun gigi akan runtuh sedikit demi sedikit dan menyebabkan gigi menjadi keropos. "Matinya syaraf gigi, juga berarti hilangnya fungsi gigi."

Unsur Penguat Gigi
Selain plak, gigi keropos juga bisa terjadi akibat kurangnya asupan fluor, yang bisa membantu gigi menjadi lebih kuat. "Saya pernah menemukan kasus dimana dalam satu masyarakat di daerah Kalimantan, mengalami gigi keropos," ungkap Risqa. Dari penelitian diketahui, ini terjadi akibat kurangnya asupan fluor (mineral). "Mereka minum dari air tadah hujan, yang tidak mengandung fluor," jelasnya.

Di lain pihak, gigi keropos pada anak-anak, bisa juga akibat adanya faktor keturunan. "Seorang ibu yang mempunyai gigi keropos, kemungkinan anaknya juga mengalami gigi keropos," paparnya. Sebab gen yang ikut terbawa pada bayi, bisa jadi gen yang kurang mengandung mineral dan kalsium dan menyebabkan anak juga mengalami kekurangan kalsium. "Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk banyak mengkonsumsi kalsium dan mineral."

Kebutuhan kalsium dan mineral, lanjut Risqa, memang sangat dibutuhkan untuk memperkuat email gigi. "Kebutuhan ini, sebenarnya bisa dicukupi dengan meminum air yang mengandung mineral, asupan gizi yang cukup - terutama vitamin D, dan menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor." Vitamin D merupakan salah satu unsur pokok dalam metabolisme kalsium dan fosfor.

Jadi, usahakan anak-anak cukup mendapatkan vitamin D (dari sinar matahari pagi) setidaknya 10 mg per hari. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, bisa jadi si kecil akan mengalami masalah pada penguatan struktur gigi, akibat adanya gangguan mineralisasi pada struktur tulang dan gigi. Sehingga serajin apapun si kecil menggosok gigi dan menghindari makanan yang manis-manis, ia tetap akan mengalami gigi keropos akibat kurangnya unsur yang bisa memperkuat gigi.

Hindari Pencabutan
Sebenarnya, gigi keropos bisa terjadi pada siapa saja. Umumnya, gigi keropos banyak terjadi pada orang yang telah berusia lanjut (Manula). Sebab pada manula, semakin lama tubuh semakin kurang dapat menyerap fluoride. Namun Risqa tidak menutup kemungkinan adanya anak-anak yang telah mengalami gigi keropos. "Kesehatan gigi, sangat dipengaruhi oleh kerajinan dan kedisiplinan anak dalam menggosok gigi," tegasnya.

Pada anak-anak yang telah mempunyai gigi keropos, Risqa menyarankan untuk segera di bawa ke dokter gigi untuk diperiksa. "Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab mengapa gigi menjadi keropos." Bila penyebab gigi keropos disebabkan adanya plak atau karang gigi, maka biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pembersihan plak atau karang gigi tersebut. "Bila keroposannya masih dalam bentuk gigi berlubang, maka penambalan harus dilakukan di tempat yang berlubang."

Penanganan gigi keropos, jelas Risqa, tidak selalu harus dilakukan dengan pencabutan - yang merupakan ketakutan paling besar bagi anak-anak. "Dalam penanganan gigi saat ini, pencabutan gigi merupakan alternatif yang paling terakhir." Untuk memperbaiki gigi yang telah keropos, lanjutnya, sebenarnya bisa dilakukan dengan memberikan mahkota pada permukaan gigi. "Mahkota ini nantinya akan mengganti lapisan gigi yang telah keropos."

Kecuali, bila gigi yang keropos tersebut sudah sangat parah karena mulai membusuk dan syarafnya sudah mulai mati (necrosis), mau tidak mau gigi tersebut harus dicabut. Gigi yang berlubang atau yang telah membusuk harus segera ditangani, tuturnya, sebab bila tidak akan mengganggu kesehatan - bukan saja pada kesehatan di sekitar mulut (seperti sariawan), tapi juga pada anggota tubuh lainnya.

Gigi merupakan gambaran dari kesehatan tubuh kita. Seseorang bisa saja terkena hipertensi, penyakit jantung atau lainnya, hanya karena ia memiliki gigi berlubang atau gigi yang telah membusuk. "Kesehatan tubuh, bisa diakibatkan oleh adanya gangguan pada gigi, begitu juga sebaliknya. Karena tubuh merupakan satu kesatuan, yang saling terkait dengan unsur tubuh lainnya. Jadi, jangan anggap sepele kesehatan gigi ya," sarannya.

Tips Mencegah Gigi Keropos :
1. Gosoklah gigi sekurangnya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Terutama, setelah makan dan sebelum tidur.
2. Bila perlu, setiap seminggu sekali lakukan kumur-kumur dengan obat kumur yang bisa membantu mencegah terjadinya plak dan karang gigi.
3. Sikatlah gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dan sela-sela gigi.
4. Sikatlah gigi dengan tekanan yang sedang, tekanan yang terlalu keras akan mengakibatkan email gigi rusak, begitu juga bila terlalu lunak yang bisa menyebabkan gigi kurang bersih.
5. Kalau perlu, pergunakanlah dental floss atau benang gigi untuk membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip pada sela-sela gigi.
6. Makanlah makanan yang bergizi dan seimbang. Hindari terlalu banyak memakan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti permen atau makanan bertepung yang sisanya dapat melekat pada gigi.
7. Hindari penggunaan pasta gigi yang unsur fluoridenya terlalu rendah atau pun terlalu tinggi. Terlalu banyak fluoride, bisa mengakibatkan kerusakan gigi dan keracunan.
8. Minumlah air yang mengandung fluor atau mineral.
9. Lakukan pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali, dan lakukan pembersihan plak dan karang gigi secara rutin.

Pertahankan Keasaman Gigi
Menyikat gigi secara rutin, terang drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D., mampu menghindari menumpuknya sisa makanan pada gigi, yang bisa menyebabkan terjadinya plak atau karang gigi - yang bisa menyebabkan gigi lambat laun menjadi keropos. Namun, Risqa juga menganjurkan untuk tidak terlalu cepat menggosok gigi setelah kita mengkonsumsi makanan.

"Mulut kita, sebenarnya membutuhkan keasaman (pH) tertentu, yaitu pH 7," terangnya. Pada saat mulut kita mengunyah makanan, pH di dalam mulut lambat laun akan turun hingga mencapai pH kritis, yaitu 5,5. "Untuk mencapai pH yang normal, memerlukan waktu hingga mencapai 20-30 menit. "Bila kita terlalu sering ngemil, maka lambat laun gigi akan mudah keropos. Hal ini disebabkan oleh keasaman di dalam mulut, yang tidak normal."

Begitu juga pada anak-anak yang langsung menggosok gigi sehabis makan, karena saat kita menggosok gigi keasaman dalam mulut pun menurun. "Oleh sebab itu sebaiknya kita baru menggosok gigi, sekitar 20-30 menit setelah makan. Sehingga pH gigi pun, bisa tetap terjaga. "Saya menyarankan untuk lebih banyak berkumur dari pada menggosok gigi, sebab umumnya kita menggosok gigi dengan menggunakan pasta gigi," sarannya.

Pasta gigi, meski mengandung fluoride yang dibutuhkan gigi, namun juga mengandung deterjen (terlihat pada efek busa saat menggosok gigi). Padahal, deterjen tersebut juga tidak baik pengaruhnya pada gigi. "Dengan berkumur, sebenarnya kotoran dan sisa-sisa makanan pada gigi sudah terbuang. Atau kita juga bisa menyikat gigi dengan sikat gigi, tanpa harus menggunakan pasta gigi terlalu sering." (Rahmi)

Wassalam

sumber: nakita
baca selengkapnya- Mencegah Gigi Keropos Pada Anak
Kata Sahabat :